jpnn.com, MANILA - Hasil manis ditorehkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di perhelatan International Travel and Trade Expo (ITTE) 2018 Filipina.
Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu sukses membukukan transaksi sebesar Rp 13,6 miliar.
BACA JUGA: AirAsia Buka Rute Bali-Manila
Angka ini sangat mengejutkan karena pameran bersifat B to B (business to business) tersebut hanya digelar sepanjang 9-10 Februari 2018 di SMX Convention Center, Filipina. Sementara pada 11 Februari para sellers ITTE 2018 diajak city tour Manila.
"Kami sangat bersyukur dengan raihan ini. Potensi yang masih bersifat prediksi ini memunculkan nominal total keseluruhan selama kegiatan ITTE sejumlah Rp 13,650 milliar dengan rincian 179 appointment dan 7,357 pax. Semoga ini indikasi pasar Filipina terus meningkat di tahun 2018 ini," ujar Deputi Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana.
BACA JUGA: ITTE 2018, Buyers Filipina Banjiri Stan Indonesia
Erwita memaparkan, angka tersebut muncul berdasarkan buku business report form yang diisi oleh para peserta setiap kali terjadi appointment dengan buyer maupun trade visitor yang telah terinput.
Kepala Bidang Area III Asdep Regional III Kemenpar Erwita Dianti mengatakan, pada hari pertama ada sejumlah potensi transaksi sebesar Rp 8,1 miliar dengan perincian 91 appointment dan 4,150 pax.
BACA JUGA: Solo Great Sale 2018 Tawarkan Diskon Hingga 80 Persen
Sementara itu, pada hari kedua ada potensi transaksi sejumlah Rp 5,550 miliar dengan rincian 88 appointment dan 3,252 pax.
"Dan dari hasil business form report juga muncul data bahwa destinasi yang diminati oleh wisatawan asal Filipina adalah Bali, Yogyakarta dan Jakarta. Ini data yang siap kami tindak lanjuti dan kembangkan dengan baik," ujar wanita yang biasa disapa Dian itu.
Seperti diketahui, Kemenpar menggelar pameran dengan melakukan kegiatan B to B antara sellers Indonesia dengan buyers Filipina.
Kegiatan tersebut dilakukan bagi buyers dan sellers yang telah melakukan appointment sebelum kegiatan ITTE dimulai maupun trade visitors yang datang.
Selain itu, dengan booth yang cantik, Kemenpar juga melakukan aktivitas lainnya seperti pelayanan informasi, pembagian bahan souvenir maupun refreshment coffee corner.
ITTE 2018 merupakan pameran yang diselenggarakan oleh Philippine Travel Agencies Association (PTAA). Kemenpar menyewa tujuh booth untuk tujuh industri yang diboyong ke negara tetangga tersebut.
Industri-industri tersebut adalah, B Hotel Bali & Spa, PT Aneka Kartika Tours & Travel Services, PT Wisata Indah Nasional/Bali Aqua, The Bali Dream Villa Seminyak, True Bali Experience, Dwidaya Wisata Indonesia (Dwi Tour), dan Diorama Travel Management.
Booth Indonesia memang didatangi oleh banyak buyers dari hari ke hari. Buyers dari negara dekat dengan Sulawesi itu disambangi buyers dengan sangat antusias.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu industri dari Indonesia I Komang Budi Astawa dari The Bali Dream Villa Seminyak.
Menurut dia, antusiasme tinggi yang diperlihatkan oleh para buyers karena Filipina tidak punya budaya yang hebat seperti Indonesia.
Filipina memang punya alam, punya pantai, punya gunung, punya danau, banyak pulau, namun tidak menarik dari sisi budaya.
"Mereka kebanyakan ingin tahu banyak tentang budaya kita, maka apa yang saya ceritakan dan saya tawarkan kepada para buyers adalah keindahan dan keunikan budaya yang ada di Bali dan kota-kota lainnya. Hasilnya, mereka sangat antusias mendengarkannya bahkan rencana akan datang,"kata Komang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kepada semua pihak untuk terus bersatu padu memajukan pariwisata.
Industri harus terus menjaga para kliennya agar tetap bahagia dan nyaman untuk datang ke Indonesia, menawarkan destinasi yang tepat, segmen yang pas, dan jangan sampai wisatawan kecewa.
Apalagi, seperti diketahui, Kemenpar saat ini sedang tancap gas dengan semangat Indonesia Incorporated.
Kemenpar bersama semua stakeholder pariwisata telah sepakat menjadikan 2018 sebagai tahun kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Labelnya Visit Wonderful Indonesia 2018 (ViWI 2018) dengan harapan tahun 2018 bisa menjadi tahun yang baik bagi pariwisata.
Tahun 2018, target kunjungan wisman naik menjadi 17 juta wisman dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 15 juta.
Program ViWI 2018 ditargetkan akan mendatangkan 15 persen dari target 17 juta wisman tersebut (2,5 juta wisman). ViWI 2018 akan digelar serentak di sejumlah daerah diawali dengan program tiga bulan pertama tahun 2018. Pihak-pihak yang dilibatkan juga sudah dikoordinasikan.
"Pemerintah daerah berkomitmen mendukung kelancaran ViWI 2018. Antara lain, dengan mempermudah regulasi dan memberikan insentif bagi pelaku pariwisata lokal, serta berkomitmen atas penyelenggaraan event dan tersedianya destinasi yang ramah dan aman, kita harus bisa merealisasikan target ini," kata Arief Yahya Menteri Pariwisata. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seaplane Akhirnya Resmi Terbang ke Pulau Bawah
Redaktur & Reporter : Ragil