jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus melanjutkan upaya untuk memasarkan potensi turisme di tanah air melalui meeting, incentive, convention dan exhibition (MICE). Kementerian yang dinakhodai Arief Yahya itu menggelar gala dinner dukungan intensif terhadap Cox & Kings Limited India yang mengkoordinisikan perusahaan perlengkapan olahraga PUMA di Inaya Resort Nusa Dua, Bali, Rabu (22/2).
Rentetan acara Kemenpar yang digelar sejak Selasa (21/2) hingga Jumat (24/2) itu melibatkan 250 wisatawan mancanegara (wisman) yang merupakan para petinggi PUMA. Selama ini, PUMA dikenal sebagai perusahaan merek sepatu dan perlengkapan olahraga ternama di dunia.
BACA JUGA: Yakinlah, Pariwisata Indonesia Jadi Bisnis Masa Depan
Asisten Manajer MICE Operation Cox & Kings Limited Shourya Soni mengatakan, pihaknya memutuskan memilih Bali karena Pulau Dewata itu memang indah. Selain itu, Bali juga memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk meeting sambil berlibur.
Shourya menuturkan, hal itu dia lakukan karena sesuai dengan keinginan para petinggi PUMA India yang dibawanya ke Indonesia. Karenanya, Cox & Kings memboyong para petinggi PUMA melintasi tiga pintu masuk Indonesia atau yang dikenal dengan sebutan three greater. Yakni Bali, Jakarta dan Batam.
BACA JUGA: Indonesia Juara di LA Travel and Adventure Show 2017
“Pertama Jakarta untuk bisnis kami dan segala urusan pekerjaan, Bali untuk berlibur dan melakukan meeting, dan Batam kami menyeberang untuk menikmati keindahan pantainya dari Singapura,” ujar Shourya.
Shourya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung acaranya. Sebab, dengan dukungan Kemenpar maka pihaknya bisa mengadakan pertemuan di tempat yang megah dan indah serta tenang seperti Nusa Dua, Bali.
BACA JUGA: Turis Bakal Serbu Bangka saat Sungailiat Triathlon 2017
”Jika kami tidak didukung Kemenpar, mungkin kami batal datang ke Bali. Namun dengan dukungan Kemenpar, kami bisa meeting dan berlibur dengan happy di sini, terima kasih kami ucapkan kepada Kemenpar,” katanya.
Acara ini merupakan hasil kerja Kedeputian Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar. Dalam acara itu, Kemenpar mengutus Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Kementerian Pariwisata Hendri Karnoza untuk bertemu semua peserta meeting asal India tersebut.
Hendri dalam sambutan tertulisnya mewakili Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, Indonesia tidak hanya Bali. Sebab, ada 10 Bali Baru yang juga bisa dikunjungi.
Ke-10 destinasi itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua di DKI, Tanjung Lesung di Banten, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo-Tengger- Semuru di Jawa Timur, Mandalika di Lombok, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Pulau Morotai di Maluku Utara dan Labuan Bajo di NTT.
”Silahkan nikmati semua keindahan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, serta silakan datang ke sepuluh destinasi prioritas kami,” katanya yang langsung disambut tepuk tangan meriah para Wisman India tersebut.
Hendri juga menyinggung soal India yang menjadi pasar potensial pariwisata. Selama tahun 2016 saja sudah hampir 300 ribu inbound dari India. Artinya, hampir tiap hari ada 900 orang yang terbang ke Indonesia.
Padahal hingga Desember 2016 lalu tidak ada penerbangan langsung (direct flight) dari India langsung ke Indonesia. Nah, sejak Desember 2016 lalu, Garuda Indonesia membuka rute Mumbai-Jakarta yang membawa harapan baru pasar India.
Selain itu, India punya kedekatan budaya dengan Indonesia. Kisah Ramayana, Mahabharata, nama-nama pewayangan yang berasal dari India juga dikenal di Indonesia.
Penyebaran Islam ke Aceh juga dari pedagang Gujarat, India ratusan tahun silam. "Ada kedekatan budaya yang bisa menjadi koneksi dan magnit pariwisata," tuturnya.
Faktor lain adalah kedekatan kekeluargaan, antara Medan Sumatera Utara dengan salah satu kota di India, Chenai. Banyak orang Medan yang berdarah India, dan sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Mereka sekarang semakin mudah karena sudah ada akses menuju India dari Jakarta.
Hendri menambahkan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, India merupakan top ten penyumbang wisman. Jumlah wisman yang berkunjung di tahun 2015 sebanyak 293.415 orang atau naik 23 persen dari tahun 2014 yang sebanyak 237.990 orang.
Adapun jumlah wisman asal India di periode Januari hingga November 2016 adalah sebanyak 336.575 orang atau naik 29,35 persen dibanding periode yang sama di tahun 2015 yang mencapai 260.205 orang. Hendri menuturkan, hal itu merupakan salah satu dampak dari pemberlakuan kebijakan bebas visabagi wisman asal India.
“Dan dengan adanya penerbangan Garuda Indonesia dengan rute Jakarta – Mumbai diharapkan wisman dari India yang berkunjung ke Indonesia akan meningkat secara signifikan salah satunya yang datang untuk urusan MICE di tanah air Indonesia,” ujar Hendri membacakan sambutan tertulis Esthy.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Horas... Bandara Silangit Naik Kelas
Redaktur & Reporter : Antoni