Kemenpar Gelar Dinner Insentif, India Sukai 3 Greaters

Kamis, 23 Februari 2017 – 02:48 WIB
Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Kementerian Pariwisata Hendri Karnoza. Foto: Kemenpar

jpnn.com - jpnn.com - Perjuangan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk selling pariwisata Indonesia melalui potensi wisata meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) terus berlanjut.

Kementerian yang dinakhodai Arief Yahya itu menggelar gala dinner dukungan intensif terhadap Cox & Kings Limited India yang mengkoordinasi perusahaan PUMA di Inaya Resort Nusa Dua, Bali, Rabu (22/2).

BACA JUGA: Geber Promosi di Event Berpamor Global

Rentetan acara Kemenpar tersebut digelar sejak 21 hingga 24 Februari 2017 yang melibatkan 250 wisatawan mancanegara (wisman) yang merupakan para petinggi perusahaan merk sepatu olahraga ternama di dunia itu.

Asisten Manajer MICE Operation Cox & Kings Limited Shourya Soni mengatakan, pihaknya memutuskan memilih Bali karena merupakan pulau yang indah, dan semua lengkap untuk melaksanakan pertemuaan meeting juga sambil berlibur.

BACA JUGA: Kemenpar Dukung 1020 Wisman Vietnam Insentif ke Bali

Menurut Shourya, hal ini dia lakukan karena sesuai dengan keinginan para petinggi PUMA India yang dibawanya ke Indonesia.

“Namun, kami juga sudah mencoba dan membawa semua karyawan masuk ke Indonesia dengan tiga pintu, pertama Jakarta untuk bisnis kami dan segala urusan pekerjaan, Bali untuk berlibur dan melakukan meeting, dan Batam kami menyebrang untuk menikmati keindahan pantainya dari Singapura,” ujar Shourya.

BACA JUGA: IMA Apresiasi Agresivitas Marketing Go Digital Kemenpar

Shourya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung acaranya.

Sebab, dengan dukungan tersebut, pihaknya bisa mengadakan pertemuan di tempat yang megah dan indah serta tenang seperti Nusa Dua.

“Jika kami tidak didukung Kemenpar, mungkin kami batal datang ke Bali. Namun dengan dukungan Kemenpar, kami bisa meeting dan berlibur dengan happy di sini, terima kasih kami ucapkan kepada Kemenpar,” katanya.

Acara ini merupakan gawean Kemenpar dari Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Asdep Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah.

Dalam acara tersebut, Kemenpar diwakili oleh Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Kementerian Pariwisata Hendri Karnoza.

Dalam kesempatan itu, Hendri membacakan sambutan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang berisi ucapan selamat datang dan selamat menikmati keindahan Bali.

Hendri juga menjelaskan bahwa di Indonesia ada sepuluh destinasi prioritas yang sudah ditetapkan Kemenpar.

Kesepuluh destinasi tersebut yang biasa dipanggil Bali Baru itu adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Tanjung Lesung,

Borobudur, Bromo Tengger Semuru, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, dan Labuan Bajo.

”Silakan nikmati semua keindahan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, serta silahkan datang ke sepuluh destinasi prioritas kami,” katanya yang langsung disambut tepuk tangan meriah para wisman India tersebut.

Esthy juga memaparkan, India adalah pasar yang potensial. Selama 2016 saja sudah hampir 300 ribu inbound dari India.

Artinya hampir tiap hari 900 orang yang terbang ke tanah air.

Padahal, tidak ada direct flight dari India langsung ke Indonesia. Nah, sejak Desember 2016 lalu, Garuda Indonesia membuka rute Mumbai-Jakarta.

Hal itu membawa harapan baru pasar India.

Selain itu, India memiliki kedekatan budaya dengan Indonesia. Kisah Ramayana, Mahabharata, nama-nama pewayangan, itu berasal dari India.

Penyebaran Islam ke Aceh juga dari pedagang Gujarat, India ratusan tahun silam.

"Ada kedekatan budaya yang bisa menjadi koneksi dan magnit pariwisata," jelas wanita berhijab itu.

Faktor lain adalah kedekatan kekeluargaan, antara Medan Sumatera Utara dengan salah satu kota di India, Chenai.

Banyak orang Medan yang berdarah India, dan sudah bertahun-tahun tidak bertemu.

Mereka sekarang semakin mudah karena sudah ada akses menuju India dari Jakarta.

Dia menjelaskan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, India merupakan top ten penyumbang wisman.

Jumlah wisman yang berkunjung di tahun 2015 sebanyak 293.415 orang atau naik sebesar 23 persen dari tahun 2014 yang sebanyak 237.990 orang.

Adapun jumlah wisman India di periode Januari hingga November 2016 sebanyak 336.575 orang atau naik sebesar 29.35 persen dibanding periode yang sama di tahun 2015 sebanyak 260.205 orang.

Dia menambahkan, hal tersebut merupakan salah satu dampak dari pemberlakuan kebijakan bebas visa (free visa) bagi wisman asal India.

Adanya penerbangan Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Mumbai diharapkan wisman dari India yang berkunjung ke Indonesia akan meningkat secara signifikan salah satunya yang datang untuk urusan MICE di tanah air. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Destinasi MICE Mulai Jadi Primadona


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler