Kemenperin Lepas Ekspor 2.000 Ton Baja Ringan ke 3 Negara

Sabtu, 15 Agustus 2020 – 08:03 WIB
Kepala BPPI Kemenprin Doddy Rahardi, saat melepas ekspor baja ringan produk Tatalogam Group di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Jumat (14/8). Foto: Kemenperin

jpnn.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri logam untuk bertransformasi menuju industri 4.0.

Kepala BPPI Kemenprin Doddy Rahardi mengatakan, PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) merupakan sektor industri logam pertama yang menjalani assesmen INDI 4.0.

BACA JUGA: Tatalogam Optimistis Penuhi Kebutuhan Baja Dalam Negeri

“Pendampingan INDI 4.0 ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, kinerja mesin peralatan dan juga mengikuti protokol kesehatannya,” kata Doddy, usai meninjau progress assesment INDI 4.0 sekaligus melepas ekspor baja ringan produk Tatalogam Group di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Jumat (14/8).

Doddy menilai, PT Tata Metal Lestari sudah cukup baik dalam menjalankan implementasi INDI 4.0. Hal itu terlihat dari kesiapan mereka menghadapi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Kemenperin: Sektor Logam Harus Siap Bertransformasi Menuju Industri 4.0

“Di saat seperti ini, dari Tatalogam Group ini bisa ekspor (baja ringan) ke negara-negara seperti Australia, Thailand dan Puerto Rico,” tutur Doddy.

Vice President PT Tata Metal Lestari Stephanus Koeswandi menambahkan, pasar ekspor bisa menjadi tolak ukur bagi produk yang dihasilkan manufaktur yang telah bertransformasi ke era 4.0 karena standar yang ditentukan di berbagai negara sangat tinggi dan berbeda-beda pula.

BACA JUGA: Penyebab Utama Industri Baja Tidak Berdaya

“Buah dari penerapan project INDI 4.0 ini adalah efisiensi yang berujung pada kualitas. Sehingga produk PT Tata Metal dipercaya oleh pasar global. Terbukti dengan telah menembus pasar ekspor di 8 negara,” ungkap Stephanus.

Menurut Stephanus, pihaknya telah melakukan ekspor perdana dimulai pada April lalu, di awal pandemi melanda tanah air.

“Kenapa kami ekspor, karena untuk diversifikasi pasar. Juga agar mesin-mesin investasi baru kami ini tetap running sehingga tidak ada satupun karyawan yang di PHK,” jelasnya.

“Kali ini kami ekspor 2.000 ton dengan tujuan 3 negara yaitu Australia, Thailand, dan Puerto Rico. Komoditasnya baja lapis aluminium seng atau galvanum,” terangnya lagi.

Stephanus berharap, langkah ekspor yang dilakukan PT Tata Metal Lestari dapat berkontribusi terhadap penerimaan Negara di tengah pandemi Covid-19.

“Ekspansi PT Tata Metal Lestari ke luar negeri serta penggunaan produk dalam negeri ini diharapkan dapat menguatkan posisi neraca dagang Indonesia,” pungkasnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler