Kemenperin Pacu Diversifikasi Kopi ke Industri

Minggu, 14 Februari 2016 – 23:53 WIB
Saleh Husin. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Rendahnya serapan kopi oleh industri yang hanya 35 persen membuat Kementerian Perindustrian melakukan strategi. Salah satunya dengan memperluas ragam pemanfaatan atau diversifikasi produk kopi. Dari sebelumnya terbatas produk minuman lantas dikembangkan ke industri lainnya.

"Diversifikasi produk kopi tidak hanya sebagai minuman tetapi dikembangkan dalam berbagai jenis produk lainnya seperti kosmetik, herbal, farmasi, hingga essen makanan. Maka, mata rantainya makin panjang, beragam dan memberi nilai tambah yang dapat dinikmati petani sampai industri," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, Minggu (14/2).

BACA JUGA: Jusuf Kalla: Bunga KPR Harus 7 Persen!

Untuk mempercepat peningkatan ragam produk turunan kopi, pemerintah terus menjamin iklim usaha yang kondusif bagi industri pengolahan kopi melalui kebijakan fiskal dan non-fiskal serta penerapan standar.

Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam dengan produksi pada tahun 2014  sebesar  685 ribu ton atau 8,9 persen dari produksi kopi dunia. Komposisinya adalah 76,7 persen merupakan jenis robusta dan sisanya arabika.

BACA JUGA: Tanpa Disadari, Perekonomian Indonesia Terbuai Kenikmatan

Sementara itu, tingkat konsumsi kopi masyarakat Indonesia jauh di bawah negara – negara pengimpor kopi seperti Amerika Serikat yang menyentuh angka 4,3 kgper kapita per tahun, Jepang 3,4 kg, Austria (7,6 kg),  Belgia (8,0 kg), Norwegia (10,6 Kg) dan Finlandia (11,4 kg). (esy/jpnn)

BACA JUGA: Tadinya Nyaris Mati, Kini jadi Desa yang Disukai Menteri

BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Naikkan Target KUR, Kemenkop UKM Fokus Rp 100 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler