jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan penyaluran BLT minyak goreng tepat sasaran.
Kemensos menggunakan aplikasi digital cekbansos.kemensos.go.id untuk mengawasi penyaluran BLT ini.
BACA JUGA: Terus Perbarui DTKS, Kemensos Dukung Program BLT Minyak Goreng
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan, aplikasi cek bansos ini bisa diakses masyarakat dengan memasukkan nama sesuai dengan KTP.
Sekjen Kemensos Harry Hikmat menuturkan, masyarakat bisa ikut mengakses situs itu untuk mengecek apakah terdaftar sebagai penerima manfaat atau tidak.
BACA JUGA: Kemensos Beberkan Pencapaian dalam Penuhi Hak Penyandang Disabilitas
''Di dalamnya, ada data penerima PKH dan BPNT yang termasuk penerima BLT minyak goreng,'' kata Sekjen Kemensos Harry Hikmat di Jakarta (10/4).
Sekjen menyatakan, aplikasi cek bansos tersebut dilengkapi dengan menu usul dan sanggah.
BACA JUGA: Bagikan BLT Minyak Goreng, Jokowi Tunjukkan Gestur 3 Jari
"Jadi, yang bersangkutan bisa mengusulkan kalau kedapatan exclusion error (layak tetapi tidak menerima bantuan) dan menyanggah kalau menemukan indikasi inclusion error (tidak layak tetapi menerima bantuan)," katanya.
Harry memastikan pihaknya telah menyediakan berbagai mekanisme dan sarana untuk memastikan BLT ini tepat sasaran.
Dukungan teknologi tidak hanya menyiapkan aplikasi cek bansos.
Kemensos juga menimbang kelayakan penerima bantuan dengan teknologi Geo-Tagging data spasial dari citra satelit.
Teknologi ini memungkinkan diperoleh gambar tampak depan dari rumah penerima bantuan.
"Bila diketahui luas rumah hingga 100 meter persegi, mereka masuk kelompok keluarga mampu," kata Harry.
Masyarakat juga bisa menggunakan kanal pengaduan berbasis digital yang disiapkan pemerintah seperti sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional.
Layanan ini menampung semua aspirasi dan pengaduan masyarakat yang terintegrasi secara nasional dengan laman akses website www.lapor.go.id.
"Kami juga didukung aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, KPK, bahkan PPATK yang terlibat untuk memastikan penyimpangan bisa terdeteksi sejak dini," kata Harry.
BLT minyak goreng menjangkau 20,65 juta KPM, yaitu 18,8 juta KPM BPNT dan 1,85 juta KPM PKH yang belum terdaftar sebagai penerima BPNT.
Bantuan diberikan sebagai bantalan guna membantu meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga memasuki Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meluncurkan program BLT minyak goreng berupa penyerahan uang tunai kepada masyarakat penerima bantuan di Pasar Angso Duo, Jambi, Kamis (7/4). (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi