jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial mengajak putra putri terbaik di 514 kabupaten kota untuk menjadi bagian dalam penanganan kemiskinan di Indonesia.
Sekretaris Ditjen Penanganan fakir Miskin M.O.Royani mengatakan pemerintah membutuhkan ujung tombak penanganan kemiskinan dengan merekrut koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) Kabupaten/Kota yang salah satu tugasnya adalah mengkoordinasikan TKSK, terutama dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai dan Bansos Beras Sejahtera.
BACA JUGA: NasDem Bebaskan Khofifah Pilih Balon Wagub
"Para Koordinator ini akan ditempatkan di 514 kabupaten kota sebagai kepanjangan tangan kemensos dalam penanganan masalah sosial dan kemiskinan," tegas Royani di Jakarta, hari ini.
Royani menambahkan persyaratan pendaftaran adalah pendidikan terendah Diploma IV/S1 pada rumpun ilmu-ilmu sosial. Hal ini dikarenakan masalah yang akan ditangani adalah berkaitan dengan masalah sosial di daerah.
BACA JUGA: Khofifah Naik Trail Bawa Santunan untuk Korban Longsor
"Kemensos lebih mengutamakan Jurusan Pekerjaan Sosial/Ilmu Kesejahteraan Sosial. Mereka tentunya yang telah memiliki pengalaman sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau Pendamping Sosial dan berkinerja baik berdasarkan rekomendasi Dinas Sosial setempat lebih kita senangi," tambahnya.
Royani menjelaskan rekrutmen 514 koordinator TKS Kab/Kota akan dilaksanakan secara serentak dan pendaftaran dilakukan secara online.
BACA JUGA: Mensos Khofifah Sebut Tambahan PKH Aceh 227 Ribu Peserta
"Pendaftaran dibuka secara online pada tanggal 12 sampai dengan 18 Oktober 2017 yang dilakukan melalui aplikasi berbasis android dengan nama Seleksi SDM PKH 2017 yang dapat diunduh/diupdate melalui Google Playstore mulai tanggal 12 Oktober 2017. Info selengkapnya dapat dibaca di situs resmi Kementerian Sosial : https://www.kemsos.go.id/," tegasnya.
Lebih lanjut Royani menegaskan Kemensos meyakini dengan adanya Koordinator TKS Kab/Kota maka program-program unggulan dalam pengentasan kemiskinan seperti Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Beras Sejahtera (RASTRA), dan proses verifikasi dan validasi Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin dapat cepat terselesaikan.
"Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kab/Kota sebagai ujung tombaknya, dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya sehingga Bantuan Sosial diterima oleh keluarga yg tepat, dan Data yang dijadikan dasar Bantuan Sosial menjadi lebih akurat dan tepat sasaran," ujarnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 334 Anggota TAGANA Bantu Pengungsi Gunung Agung
Redaktur & Reporter : Budi