334 Anggota TAGANA Bantu Pengungsi Gunung Agung

Selasa, 26 September 2017 – 03:00 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa saat membuka jambore kampung siaga bencana (KSB) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul, hari ini. foto: istimewa for jpnn

jpnn.com, BANTUL - Selain memastikan kecukupan cadangan beras untuk pengungsi gunung agung, Mensos Khofifah Indar Parawansa juga memastikan Taruna Siaga Bencana di provinsi Bali telah bergerak sejak hari pertama dalan penanganan pengungsi.

"Sebanyak 334 anggota TAGANA telah dikerahkan untuk membantu evakuasi pengungsi, mendirikan dapur umum dan tenda," tegas mensos di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul.

BACA JUGA: Keberadaan Kampung Siaga untuk Meminimalisir Korban Bencana

Status Gunung Agung masih level siaga 3, namun kenaikan gempa dalam dan luar tetap terjadi. Radius 7,5 km harus dilakukan.

Mensos mengaskan berdasarkan laporan jumlah pengungsi 13.486 jiwa tersebar di 13 titik pengungsian antara lain, Pure puseh tabola, Ds. Rendang, Banjar Dinas Tanah Ampo, Rumah penduduk abang, BTN pondok dawa klukung, Ds. Pempatan, Ds. Pesaban, Ds. Nongan, Ds. Menanga, GOR Gel Gel, Rumah Pddk Manggis, Ds. Les Singaraja dan Br. Bengawan Ds. Sibetan

BACA JUGA: Kemensos Perkuat Pelopor Perdamaian di Tanah Air

"Kita pastikan seluruh pengungsi terlayani dengan baik. Tim evakuasi dipimpin Kadis Damkar Karang Asem termasuk Tagana dan Basarnas, TNI, Polri dan relawan BPBD sedang melakukan evakuasi di kawasan rawan bencana 3 sejumlah 49.000," lanjut Mensos.

Kemensos juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada para pengungsi.

BACA JUGA: Irfan Idris: Kemensos telah jadi Mitra Strategis bagi BNPT

Dengan layanan ini, saat para korban erupsi Gunung Agung sampai di titik-titik pengungsian, mereka akan langsung mendapatkan layanan konseling dari para ahli.

"Karena (barangkali) di antara mereka mungkin punya tanaman siap petik, siap panen, ternak yang tidak terbawa, sangat mungkin mengganggu ketenangan mereka di tempat pengungsian. Makanya setelah mereka sampai di Pos Pengungsian, pada saat itu juga harus dilakukan proses konseling," jelasnya.

Kebersihan lingkungan di pos-pos pengungsian, juga menjadi perhatian Mensos.

Terkait kebersihan Pos Pengungsian tersebut, Khofifah mengaku selalu berkomunikasi dengan petugas. Tujuannya, agar para korban di pos pengungsian merasa nyaman.

"Saya selalu komunikasikan, tolong cek sanitasinya. Karena biasanya sanitasinya, air bersih dan MCK bisa menjadi masalah," tandas Khofifah.

Meskipun mengaku logistik mencukupi, Khofifah tetap mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu korban erupsi Gunung Agung di Bali.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemensos Salurkan Bantuan Sosial untuk Eks Napiter


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler