jpnn.com - jpnn.com - Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Hasyimah mengatakan keberadaan e-Warong bisa menekan angka kemiskinan di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Warung yang dikelola Kelompok Usaha Bersama (KUBe) ini terdiri dari mereka yang mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
BACA JUGA: Kinerja Keuangan Kemensos Positif, Mensos Kian Semangat
Dengan e-Warong mereka bisa memeroleh keuntungan dari penjualan kebutuhan pokok yang disediakan.
Untuk modal awal, Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan renovasi rumah menjadi e-Warong sebesar Rp 20 juta.
BACA JUGA: Bu Mensos Senang Warga Suku Anak Dalam Mau Menetap
"Saat ini sudah masuk 15 proposal terkait pembanguna e-Warong," kata Hasyimah seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Rumah yang sudah ditunjuk akan direnovasi, agar bisa melayani penerima bantuan dalam menukarkan dalam bentuk barang kebutuhan seperti gula, beras, dan lainnya.
BACA JUGA: Pengambilan Bansos Non-Tunai Makin Mudah Saja Ya...
Masing-masing pengelola e-Warong untuk saat ini hanya menjual beras dan gula. Beras dengan keuntungan Rp 300 per kilogramnya, sedangkan untuk gula Rp 200 per kilogramnya.
"Usaha ini akan berkembang, dan menjadikan pengelola semakin mandiri, dengan harapan ke depannya mereka tidak lagi bergantung dengan bantuan dan bisa membangun usaha sendiri," jelas perempuan yang pernah menjabat Kepala Bidang PLS, Dinas Pendidikan Kota Batam ini.
Dikatakan, rumah yang akan direnovasi harus memenuhi beberapa persyaratan seperti harus jelas lokasi dan statusnya, dan tidak berbentuk ruko.
Masing- masing agen bisa melayani minimal 250 penerima bantuan di tiap kecamatan yang ada. "Jadi jika dihitung-hitung e-warong bisa mendapat keuntungan Rp 2,5 juta setiap bulannya dari penerima bantuan PKH.
"Setiap penerima mendapatkan bantuan Rp 105 ribu perbulannya, nah ini bisa ditukarkan dengan gula, beras, sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Disinggung mengenai e-warong yang telah diresmikan beberapa waktu lalu,Hasyimah mengungkapkan memang belum beroperasi kembali pasca dibuka olek Kemensos beberapa waktu lalu.
"Masih jalan di tempat karena menunggu bantuan dari Kemensos," tutup mantan Sekretari Dinsos ini.
Sementara itu, Nurwana anggota Kube mengaku belum tahu kapan e-Warung akan beroperasi. Sedangkan barang-barang kebutuhan pokok sudah ada di dalam warung. "Sejak diluncurkan barang-barang sudah ada di dalam," kata Nurwana.
Dia juga berharap e-Warong dapar segera difungsikan, agar bisa dimanfaatkan oleh warga. "Warga nunggu-nunggu kapan dioperasikan," tutupnya.(cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Khofifah Salurkan BPNT Pertama di Surabaya
Redaktur & Reporter : Budi