Kemensos Bantu Sumur Bor hingga Air Siap Minum untuk Warga di Jombang

Senin, 30 Oktober 2023 – 08:43 WIB
Mensos Tri Rismaharini (Risma) saat meninjau langsung masalah kekeringan di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (29/10). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JOMBANG - Masalah kekeringan menjadi langganan tiap tahun bagi warga Dukuh Tondowesi, Dusun Klitih, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat terpaksa menggali di antara bebatuan dan kubangan yang ada di sungai Desa setempat yang sudah mengering.

BACA JUGA: Kemensos Siap Memperluas Kolaborasi dengan Alumni ITS

Namun, warga Desa Klitih bisa sedikit bernafas lega terkait persoalan air bersih.

Menteri Sosial Tri Rismaharini yang mendatangi langsung desa tersebut menyebutkan Kemensos akan mencarikan solusi untuk permasalahan tersebut.

BACA JUGA: Yakinlah, Rakyat Tak Akan Terpikat Program Jiplakan ala Gibran

"Ini masih belum selesai. Masih butuh waktu, tadi saya tanya yang mengerjakan sekitar dua bulan. Saya minta selesaikan, usahakan secepatnya," kata Mensos Risma di hadapan warga, Minggu (29/30).

Sementara pengerjaan sumur air berjalan, Kemensos melalui Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta memberikan bantuan atensi air bersih dan tandon air bersih sebanyak 10 unit dengan kapasitas 2.200 liter per unit.

BACA JUGA: Yenny Wahid Dukung Ganjar - Mahfud, Irwan Singgung Testimoni Gus Dur soal Prabowo

"Kami bantu tadi, kan, sudah datang tong-tong (tandon air) itu. Nanti kami drop pakai air, kami letakkan di situ," lanjutnya.

Namun, permasalah air bersih di Desa Klitih tak berhenti di situ. Ternyata, sumbeer airnya yang digunakan selama ini memiliki kadar garam dan kapur yang tinggi, sehingga dibutuhkan sumber air bersih baru.

"Airnya yang di sana dites ternyata kadar kapur dan garam tinggi, itu bahaya. Gampang kena gagal ginjal dan bayi kalau dari ibunya hamil bisa rusak otaknya. Karena itu kami akan pindah cari airnya. Tadi di atas ketemu sumber air mudah-mudahan bisa, tetapi dalamnya 120 meter," tutur Mensos Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya itu bahkan bercerita pernah ke daerah Tulungagung dan mendapati banyak anak-anak yang sakit. Setelah diusut ternyata sumber air yang dipakai warga memiliki kadar logam yang tinggi.

Dia menjelaskan tidak masalah sumber air yang jauh dari warga dibandingkan dengan ancaman penyakit jika tetap menggunakan air yang tidak sehat.

"Nanti juga ada air yang siap minum, tetapi di sini (masjid) itu bisa mengambil. Kalau di rumah atau di tandon itu enggak siap minum. Kalau siap minum semua jaringan pipanya berat. Mudah-mudahan bisa cepat," jelasnya.

Selain pengeboran, Kemensos juga menyiapkan pompa air untuk mengaliri ke tandon yang telah disiapkan.

"Nah, pompanya juga harus cukup besar untuk membawa ke lokasi tong-tong yang sudah kita siapkan. Nanti sisanya baru naik ke tandon di atas, tetapi pertama prioritas adalah tandon yang di bawah untuk kita aliri dulu," kata Risma.(mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler