jpnn.com, SANGGAU - Penyandang disabilitas rungu korban kekerasan seksual berinisial S di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, sudah bisa mendengar.
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Melati Jakarta telah memasang alat bantu dengar (ABD) kepada korban.
BACA JUGA: Kemensos Raih Penghargaan Penerapan Sistem Merit ASN dengan Kategori Sangat Baik
Diharapkan, korban setidaknya bisa mengucapkan kata tolong setelah menjalani terapi wicara.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan ABD saat mengunjungi korban di Kecamatan Sungai Sengkuang, Kabupaten Sanggau pada Selasa (7/12).
BACA JUGA: Kemensos Berikan Pendampingan Siswi SMP Korban Kekerasan Seksual
Tim Balai Melati mengecek gendang telinga korban di Pontianak.
Telinga kanan rusak, sedangkan telinga kiri masih bisa menggunakan ABD.
BACA JUGA: Kemensos Siapkan Lahan Subur bagi Perkembangan Anak-Anak Penyandang Disabilitas
’’Kalau tidak bisa mendengar, bagaimana bisa bicara. Setelah bisa mendengar dengan ABD, terapi wicara bisa dilakukan,’’ kata Mensos Risma.
Mensos menemui S untuk menghibur dan menyemangatinya.
Sambil bercerita, Risma memotivasi korban untuk tidak berhenti meraih cita-cita.
’’Kamu harus kuat ya sayang. Kamu harus bisa melanjutkan hidupmu, ya,’’ kata Risma saat menemui korban yang didampingi orang tuanya Senin (6/12).
Risma juga menyampaikan kepada orang tua korban agar tabah menghadapi cobaan.
Mensos meminta mereka berdoa agar diberi keringanan dan kemudahan.
’’Banyak kejadian seperti ini saat saya menjadi wali kota. Saya minta supaya penyandang disabilitas, terutama anak disabilitas rungu dan wicara, benar-benar diberi perlindungan,’’ kata Risma.
Risma meminta pejabat forkopimda menekankan untuk melakukan perlindungan dari lingkungan dan si anak.
Balai Melati juga menyerahkan dan memasang ABD di Dinsos Kabupaten Sintang kepada empat penerima manfaat dan empat di Kabupaten Sanggau.
’’Ada kejadian anak saya di NTT. Pelakunya lepas. Karena korban tidak bisa mengomunikasikan bahaya yang dihadapi. Korban juga tidak bisa bersaksi di kepolisian,’’ katanya.
Risma mengapresiasi Kapolres Sanggau yang berupaya maksimal.
Risma mendorong penegak hukum agar dapat menemukan bukti yang meyakinkan untuk menjerat pelaku dengan sanksi setimpal.
Lalu, memberikan efek jera kepada pelaku lain.
Kapolres memastikan jajarannya bekerja optimal menangani kasus ini.
Pada kesempatan tersebut, Risma menyerahkan bantuan Atensi kepada korban dan keluarganya berupa susu, vitamin, bantuan sembako, telur, masker, beras, dan uang tunai.
Orang tua korban menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih.
’’Terima kasih, Ibu Menteri atas perhatian dan bantuannya,’’ ujarnya.
Kemensos telah hadir dalam kasus ini melalui Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos).
Melalui Balai Satria Baturaden, Sakti Peksos mendampingi korban.
Khususnya dalam penanganan trauma dan pendampingan dalam pemberian keterangan di polisi.
S mengalami kejadian nahas pada 28 November 2021.
Pelaku datang ke rumah korban di Dusun Noyan, Desa Noyan, Kecamatan Noyan, Kabupaten Sanggau, untuk meminta ibu korban memijat.
Pelaku melancarkan perbuatan keji saat ibu korban pergi meninggalkan rumah untuk membeli minuman dingin sesuai permintaan pelaku.
Penyidikan ditangani Polres Sanggau.
Saat pemeriksaan, penyidik dibantu ahli bahasa isyarat. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi