jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan presiden (banpres) kepada masyarakat.
Kali ini Kemensos menggandeng GP Ansor untuk menyalurkan 26.500 banpres kepada 200 majelis taklim habib dan kiai se-Jabodetabek.
BACA JUGA: Kemensos Dukung dan Beri Akses Penuh Proses Hukum di KPK
Pimpinan Pusat Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (PP MDS RA), Kemensos, dan Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 GP Ansor juga melakukaan edukasi tentang protokol kesehatan.
Sekretaris Pimpinan Pusat MDS RA Gus Ali Mashar mengatakan, pihaknya dan para habib sepakat mengembangkan dakwah yang ramah dengan misi rahmatan lil alamin.
BACA JUGA: Juliari Batubara Dinilai Lakukan Langkah Out of The Box di Kemensos
"Kami dalam waktu dekat menjadwalkan agenda silaturahmi mendatangi majelis yang dipimpin para habib dan kiai se-Jabodetabek," ujar Ali, Minggu (6/12).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharto mengatakan, pemerintah menggulirkan beberapa program saat pandemi virus corona.
Di antaranya, Bantuan Sosial Sembako (BSS)/Banpres dengan sasaran 1,9 juta KPM, Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan sasaran 10 juta KPM, dan Bantuan Sosial Beras (BSB) dengan sasaran 10 juta KPM.
"Bantuan sosial ini diberikan untuk mengurangi dampak pandemi covid-19 sangat diperlukan bagi masayarakat lapis bawah," jelas Edi.
Wakil Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan bantuan sembako presiden ini adalah tahap ketiga yang dilakukan pihaknya bersama Kemensos.
Pembagian pertama ditujukan kepada guru ngaji, ojek online dan seniman badut. Pembagian kedua ditujukan kepada jaringan madrasah dan pesantren.
Addin berharap bantuan sembako itu dapat memperkuat silaturahmi para habib dan kiai di Jabodetabek.
"Yang terpenting menjadi penggerak dari ajaran Islam yang ramah, sejuk, serta mengukuhkan sendi sendi kebangsaan," kata dia. (jos/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ragil