jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat meninjau sejumlah rumah warga korban bencana Badai Siklon Seroja di Desa Temu dan Desa Kuta Kecamatan Kanatang, Sumba Timur.
Harry mengatakan sebagian besar kondisi rumah warga tersebut rusak berat, bahkan rata dengan tanah.
BACA JUGA: Wejangan Risma Pada Penandatanganan Pakta Integritas Para Tenaga Ahli Kemensos
"Mereka saat ini ada yang tinggal dengan keluarga atau kerabat, tetangga, bahkan ada yang menggelar tenda darurat di dekat rumahnya," kata Harry dalam siaran persnya, Senin (3/5).
Salah satunya adalah keluarga Martinus Dominggus PA, yang tinggal sementara di tenda darurat. Rumah Dominggus rata dengan tanah tersapu angin kencang.
BACA JUGA: Kemensos Berikan Kesempatan Bekerja Bagi Keluarga Prajurit KRI Nanggala-402
Dominggus mempunyai dua orang anak, putri keduanya yakni Aprilia Meitri (21) merupakan penyandang disabilitas ganda (fisik, sensorik rungu wicara, dan low vision).
Dirjen Rehsos pun memerintahkan jajarannya untuk melakukan penilaian lanjutan dan melakukan pendekatan serta penguatan kepada orang tua Aprilia bahwa anaknya mempunyai peluang dan potensi untuk bisa beraktivitas sendiri.
BACA JUGA: Bu Risma: Anak-anak, Lansia, Penyandang Disabilitas jadi Perhatian Kemensos
Nantinya, dari hasil penilaian akan diketahui kebutuhan layanan yang tepat untuk Aprilia.
Pekerja Sosial Sumba Timur Mikel Presty Carlo Moata mengaku telah melakukan pendampingan terhadap Aprilia dan keluarganya sejak 2015.
Dinas sosial pernah berusaha merujuk ke panti disabilitas yang ada di Sumba Timur. Namun, Dominggus tidak rela dan ingin tetap mengasuh dan merawat Aprilia dalam lingkungan keluarga.
Mikel selaku pendamping rehsos sering mendampingi Aprilia berobat ke puskesmas setempat atau mengantarkan obat ke rumah Aprilia.
"Saya juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Bakti Luhur, Yayasan Wali Ati, pihak kesusteran dan pihak lainnya untuk memberikan pengasuhan dan pemberdayaan bagi keluaga Aprilia," kata Mikel.
Mikel bersama LKS memberikan penguatan keluarga dengan mengajarkan pengetahuan tentang cara-cara pengasuhan dan perawatan anak disabilitas.
Kemudian, membentuk kelompok dukungan mitra sebaya dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan kemampuan keluarga dan lingkungan sekitarnya dalam mengasuh penyandang disabilitas serta memberikan layanan kesehatan.
"Saat ini, ada tenaga kesehata desa yang rutin berkunjung ke rumah Dominggus untuk memberikan layanan kesehatan," sambung Mikel. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan