jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di Lampung Utara (Lampura) memanfaatkan asuransi untuk menjaga lahan pertanian.
Terlebih lagi, sejumlah lahan pertanian milik petani terancam gagal panen akibat terendam banjir.
BACA JUGA: Asuransi Jasindo Luncurkan Aplikasi Proteksi Pertanian
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) asuransi akan membuat petani beraktivitas dengan tenang.
Mentan SYL mengatakan dalam beberapa waktu belakangan, curah hujan di sejumlah daerah memang cukup tinggi.
BACA JUGA: Gus Menteri Ingatkan Kepala Desa Antisipasi Potensi Bencana Badai La Nina
Menurutnya, kondisi ini tidak menguntungkan buat pertanian, bahkan bisa menyebabkan gagal panen.
“Oleh karena itu, kita mengajak petani untuk mengasuransikan lahan sebagai antisipasi agar tidak menderita kerugian," katanya, Kamis (18/2).
BACA JUGA: Talkshow Bersama Gus Miftah, Mentan Syahrul Bicara Persiapan Pangan Ramadan 2021
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sarwo Edhy mengamini pernyataan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
"Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. Asuransi akan meng-cover lahan dari potensi gagal panen akibat perubahan iklim, cuaca ekstrem, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," jelasnya.
Sarwo Edhy mengatakan, asuransi memiliki klaim yang akan diberikan kepada petani saat terjadi gagal panen.
"Klaim tersebut sebesar Rp 6 juta per haktare. Dengan dana itu, petani tidak akan menderita kerugian, justru petani tetap memiliki modal untuk kembali tanam dan produksi tidak terganggu," terangnya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy