jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertanian menyelenggarakan program International Training on Agricultural For African Countries yang diikuti 12 peserta dari sebelas negara Afrika. Negara lain yang ikut di program itu adalah Zimbabwe, Angola, Ethiophia, Gambia, Madagaskar, Sudan, Kenya, Mozambik, Tanzania, Nigeria dan Namibia .
Program pengembangan kapasitas di bidang pertanian itu dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Cara Tani, Desa Pasawahan, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat sejak 15 Maret hingga 30 April mendatang. P4S merupakan pusat pelatihan dari petani kepada petani yang merupakan binaan Kementerian Pertanian .
BACA JUGA: Indonesia-Taiwan Jalin Kerja Sama 3 Bidang Strategis
"Keseluruhan program tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan yang bertujuan memajukan kerja sama pembangun antarnegara berkembang," ujar Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian Mesah Tarigan di Jakarta, Sabtu (8/4).
Menurut Mesah, pemerintah selama 17 tahun terakhir telah melaksanakan 460 program pembangunan kapasitas kepada 5.400 peserta dari Amerika Selatan, Asia, Afrika dan Timur Tengah. Total sudah 65 program pembangunan kapasitas yang digelar.
BACA JUGA: Kementan Dorong Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Sementara Kepala P4S Cara Tani Tawa Amirudin mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada institusi yang dipimpinnya untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha pertanian dari negara-negara Afrika. “Metode pelatihan yang kami berikan meliputi 75 persen praktik di sawah dan 25 persen teori berupa diskusi," ucapnya.
Tawa berharap para peserta mampu mempelajari proses budi daya tanaman padi, jagung dan kedelai mulai dari menabur benih sampai dengan panen. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan proses pascapanen dan pemasarannya, termasuk penerapan teknologi.
BACA JUGA: Mentan Siap Genjot Produksi Cabai dan Bawang
“Di sini kami juga mengkombinasikan metode budi daya tanaman padi, jagung dan kedelai baik secara manual mau pun dengan teknologi mekanisasi pertanian,” tutur Tawa.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuihh..Pemda Siak Pasang Target Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi