jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Aparatur Penegak Hukum (APH) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berkolaborasi untuk meningkatkan program jaga pangan.
Melalui program tersebut, pengawasan pada tiap kegiatan sektor pertanian terus dilakukan sehingga mampu mencapai target yang sudah dicanangkan.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Bangkai Domba di Sungai Serang Semarang Negatif PMK
InspekturJenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Jan Samuel Maringka mengatakan, kegiatan pembangunan pertanian harus dilakukan bersama dengan aparat penegak hukum.
“Jaga pangan adalah program pengawasan dalam rangka memberikan kontribusi kepada pertanian sehingga mencapai target-targetnya dan ini harus kita lakukan bersama,” ujar Maringka pada rapat koordinasi (Rakor) bidang ketahanan pangan di Kupang, Kamis (23/6).
BACA JUGA: Selamat, Kementan Raih Rekor Muri untuk 3 Kategori Sekaligus
Maringka mengatakan pemahaman dalam menjaga pangan harus dimiliki oleh semua pihak guna mewujudkan ketahanan pangan.
Tidak hanya ketersediaan saja, tetapi bagaimana keamanan, stabilitas, dan pemanfaatannya.
BACA JUGA: Peringati Hari Krida Pertanian, Mentan SYL Panen Padi IP400 di Sukoharjo
Terlebih Presiden Joko Widodo sudah melihat potensi NTT untuk Jagung dan Sorgum sangat besar, sehingga perlu didorong produksi dan produktivitasnya agar optimal.
Selain itu, Maringka mengajak APH dan aparatur pengawasan intern pemerintah secara bersama membentuk komitmen untuk jaga pangan, sehingga ke depan kontribusi sektor pertanian bisa terus meningkat.
“Keberpihakan dari Pemerintah Daerah untuk bisa melakukan kolaborasi juga dibutuhkan. Itjen tidak datang untuk mencari masalah, tapi harus memberikan solusi. Dari NTT merajut hati untuk negeri, Jaga Pangan, Jaga Masa Depan,” ucapnya.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi setiap individu untuk menentukan kualitas SDM dan kualitas bangsa.
Menurut Laiskodat banyak persoalan yang dihadapi.
Untuk itu, lanjuta dia, perlu kolaborasi, komitmen, dan konsistensi dari pemangku kepentingan.
“Mari seluruh jajaran untuk menyukseskan pembangunan pertanian dengan akuntabel dalam semangat NTT Bangkit dan NTT Sejahtera,” ujar Laiskodat.
Selanjutnya Kanisius mengajak seluruh jajaran untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing hasil pertanian melalui optimalisasi seluruh potensi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan, hingga ketahanan pangan.
“Kita bersama seluruh komponen pertanian taat peraturan menuju pertanian maju dan modern,” tutup Kanisius.
Diketahui, Rakor bidang ketahanan pangan dipimpin langsung Irjen Jan Samuel Marinka yang dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Provinsi NTT Setyo Budiyanto, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi NTT Hutama Wisnu, Perwakilan Pemerintah Provinsi NTT, BPKP Perwakilan NTT, dan Kepala UPT lingkup Pertanian di Prov. NTT. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Ajak Negara-Negara di Dunia Tekan FLW
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian