Kementan Bakal Tambah Fasilitas Pendingin di TTIC pada 2020

Selasa, 31 Desember 2019 – 20:53 WIB
Toko Tani Indonesia. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menambah tempat penyimpanan berpendingin (cold storage) pada 2020. Hal ini dilakukan untuk menambah penyimpanan pasokan komoditas pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan, nantinya cold storage akan disimpan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang tersebar di hampir seluruh provinsi.

BACA JUGA: Kementan: Stok Daging Sapi Desember Ini Surplus

“Saat ini sudah ada 32 provinsi yang punya (TTIC). Tetapi yang memang kapasitasnya besar. Yang belum ada itu di Papua, itu akan kami dirikan tahun depan. Sama di Kepulauan Riau. Kepulauan Riau juga akan kami dirikan tahun depan," ujar Agung di Jakarta, Selasa (31/12/).

Agung menambahkan, TTIC sengaja dibangun agar petani menerima pendapatan lebih tinggi. Yaitu meningkatkan jumlah penjualannya, melalui interaksi langsung pada konsumen.

BACA JUGA: Viral, Seorang Remaja Putri Dibegal Lima Orang di Tengah Jalan

Pemerintah pun menyarankan agar petani memanfaatkan e-commerce, sebagai pasar digital hasil perkembangan teknologi informasi.

“Pertama kami akan meningkatkan jumlah penjualannya. Kedua, menggunakan teknologi sekarang yang nama e-commerce. E-commerce ini luar biasa dampaknya,” sambung Agung.

BACA JUGA: Murid SD Korban Pemerkosaan Itu Akhirnya Meninggal Dunia

Agung juga mengakui bahwa pasokan bahan pangan masih terjadi kekurangan di daerah Indonesia bagian timur.

Oleh karena itu, kata Agung, TTIC menjadi fasilitas yang bisa dimanfaatkan gabungan kelompok petani (Gapoktan) sebagai bantuan promosi dengan subsidi transportasi.

"Kinerja TTIC sepanjang 2019 telah menorehkan transaksi petani dengan nilai akumulasi sebesar Rp 115,3 miliar. Kemudian melalui toko tani tingkat regional sebesar Rp 67,8 miliar dan melalui e-commerce sebesar Rp 47,5 miliar,” tandas dia. (cuy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler