Kementan Bantu Jembatani Petani Jeruk Untuk Ekspor

Minggu, 01 Juli 2018 – 18:21 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian saat mengunjungi Balitjestro di Malang. Foto: Istimewa

jpnn.com, BALANGAN - Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) akan menjadi pusat peningkatan kemampuan para petani di Jawa Timur.

"Tadi sudah disepakati Balitjestro ini akan dijadikan tempat peningkatan skill petani di Jawa Timur," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro, saat mengunjungi Balitjestro.

BACA JUGA: Barito Utara Diproyeksikan Menjadi Lumbung Jagung di Kalteng

“Balitjestro akan menjadi tempat budidaya, pengemasan, pengolahan, sekaligus tempat pertemuan dengan perbankan dan pemasar. Disinilah tempat para petani dapat mengembangkan produknya” lanjut Syukur.

Kementan akan menjembatani para petani jeruk atau gapoktan untuk bekerjasama dengan pengusaha untuk pemasaran hasil produksi jeruk dan kerjasama perbankan untuk ekspor ke negara lain.

BACA JUGA: Kementan Dorong Pengembangan Wisata Agro

“Alhamdulillah, hari ini kita sudah melihat bersama ada kesepakatan kerjasama petani jeruk atau gapoktan dengan pihak pengusaha dan perbankan” kata Syukur.

Kementan juga sudah menyiapkan bibit buah jeruk 1 juta pohon di Balitjestro Malang, untuk ditanam di Jawa Timur dan sekitarnya sekaligus untuk pengembangan buah jeruk ke beberapa daerah lainnya di Indonesia.

BACA JUGA: Magelang Siap Swasembada dan Penyangga Benih Bawang Putih

“Intinya dengan adanya pengembangan buah jeruk oleh Kementan di Balitjestro Malang, produksi jeruk di Indonesia akan terus meningkat dengan kualitas ekspor yang tidak kalah dengan jeruk negara lain," ujar Syukur.

Terkait pengembangan jeruk, Peneliti Utama yang ada di Balitjestro, Arry Supriyanto menyatakan dengan menggunakan Teknologi Pembuahan Jeruk Berjenjang Sepanjang Tahun (Bujangseta), tanaman jeruk bisa di panen lebih cepat. Jika biasanya panen jeruk hanya 2 kali setahun, dengan teknologi ini petani bisa panen 3 bulan sekali.

"Jadi dalam satu tahun bisa 5 kali kita panen. Artinya setiap 2 atau 3 bulan kita bisa panen. Jadi ketersediaan buah sepanjang tahun tetap terjaga," kata Arry.

“Bujangseta merupakan solusi yang ditunggu-tunggu oleh petani karena dengan teknologi ini petani dapat panen sepanjang tahun” pungkas Arry.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringkat Ketahanan Pangan Indonesia Terus Membaik


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler