Kementan Berikan Bantuan 21 Unit Alsintan untuk Lampung Selatan

Senin, 01 Februari 2021 – 22:23 WIB
Ilustrasi alsintan. Foto: Kementan

jpnn.com, KALIANDA - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan sebanyak 21 unit alat mesin pertanian (alsintan) untuk sektor pertanian di Lampung Selatan.

Kementan memberikan bantuan ini berdasar aspirasi dari Ketua Komisi IV DPR Sudin. Pemberian bantuan itu langsung dilakukan Sudin di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, Lampung.

BACA JUGA: Kementan Serahkan 27 Unit Alsintan untuk UPJA di Subang

Bantuan Alsintan ini berupa 5 unit traktor roda empa, tiga unit traktor roda dua, kemudian dua unit combine harvester, satu unit power thresher mobile, tiga unit cultivator, serta tujuh unit pompa air (alkon).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan alsintan ini diberikan kepada dua kategori.

BACA JUGA: Kawal Program UPPO dan Penyerahan Alsintan, Ibas: Petani Produktif dan Sejahtera, Indonesia Maju

Pertama, kategori masyarakat yang merupakan kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), koperasi petani, dan kelompok usaha bersama (KUB) serta masyarakat tani.

"Kategori kedua ialah pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dan Korem/Kodim. Untuk itu, sebelum mengajukan bantuan alsintan, kami akan pastikan petani sudah termasuk ke dalam dua kategori tersebut," ujar Mentan SYL, Senin (1/2).

BACA JUGA: Komisi IV DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Kementerian Pertanian

Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan sehingga peralatan mesin pertanian yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik.

Selain itu, juga untuk memastikan alsintan yang diberikan benar-benar dimanfaatkan.

"Karena bantuan alsintan umumnya hanya akan diberikan kepada petani yang berkontribusi aktif terhadap peningkatan hasil pertanian untuk bangsa Indonesia," tegas Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan apabila alsintan bisa dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi poktan atau gapoktan.

Poktan atau gapoktan bisa membentuk UPJA, koperasi dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.

"Alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil. UPJA terbukti bisa memberikan nilai tambah kepada poktan atau gapoktan," kata Sarwo Edhy.

Menurut Sarwo Edhy, bantuan alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sebab, petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien.

"Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5 hari-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per hektare. Sehingga, penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," tuturnya.

Bantuan ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Komisi IV DPR Sudin, didampingi Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto kepada perwakilan gapoktan terpilih.

Di antaranya Gapoktan Kecamatan Natar, Gapoktan Kecamatan Kalianda, Gapoktan Kecamatan Sidomulyo, Gapoktan Kecamatan Way Panji, Gapoktan Kecamatan Penengahan dan Gapoktan Kecamatan Sragi.

Pada kesempatan itu, Bupati Nanang mengucapkan terima kasih atas bantuan alsintan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat.

Dengan diberikannya bantuan itu, diharapkan dapat lebih memudahkan gapoktan dalam mengelola pertanian serta menanggulangi ketahanan pangan di Lampung Selatan.

“Saya atas nama pemerintah daerah dan mewakili masyarakat Lampung Selatan, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Dengan bantuan ini, insyaallah untuk menanggulangi ketahanan pangan Lampung Selatan bisa teratasi,” ujar Bupati Nanang.

Ia juga berharap dengan diberikannya bantuan ini, gapoktan dapat lebih tangguh serta mandiri dalam memajukan pertanian di Lampung Selatan.

“Saya harap gapoktan mempunyai suatu kemandirian. Setelah pemerintah melalui Pak Sudin memberikan bantuan kepada gapoktan, kelompok tani saya harap mempunyai konsep yang jelas, kemandirian,” harapnya.

Sudin mengatakan pemberian bantuan alsintan itu bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di Lampung Selatan.

Maka dari itu, ia meminta alat tersebut dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik, sehingga ke depannya dapat membuahkan hasil pertanian yang maksimal.

“Alat ini dibagi dengan cuma-cuma, tetapi tolong dijaga dengan baik. Kalau zaman dulu pakai manual mungkin butuh tenaga kerja bisa seminggu, tetapi kalau menggunakan combine, satu hektare dua jam selesai,” kata Sudin. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler