Kementan Bersama Pemda NTT Komitmen Perkuat Gratieks Komoditas Peternakan

Sabtu, 14 Desember 2019 – 12:32 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berada di Kupang, NTT. Foto dok Kementan

jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah NTT berkomitmen untuk menjalankan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

Hal ini ditandai dengan ditandatangani Nota Kesepahaman tentang peningkatan populasi dan produksi dalam percepatan ekspor komoditi peternakan antara Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Gubernur Provinsi NTT.

BACA JUGA: Kementan Lepas Ekspor Perdana Pupuk Cair Organik dan Dekomposer ke Malaysia

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), kesepakatan ini didasari adanya keinginan bersama dengan mensinergikan potensi, tugas, fungsi dan kewenangan dan program yang ada.

"Kami sepakat bekerjasama untuk mewujudkan peningkatan populasi dan produksi dalam ekspor komoditi peternakan. Apalagi NTT merupakan salah satu lumbung ternak sapi Nasional dan Kabupaten Kupang merupakan salah satu daerah penyuplai terbesar kebutuhan protein hewani," kata Syahrul setelah melepas Ekspor Komoditi Pertanian dan Pengiriman Sapi dari NTT dengan Tol Laut serta Penyerahan Bantuan kepada Petani NTT tahun 2020, di Pelabuhan Tenau, Kota Kupang, Sabtu (14/12).

BACA JUGA: Ini 3 Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Kebutuhan daging sapi nasional menurut SYL, sangat tinggi sehingga memerlukan dukungan dari daerah-daerah penghasil ternak sapi, dalam upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan untuk komoditas daging sapi.

Upaya ini tidak sebatas hanya pada kemampuan dalam menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakatnya saja tetapi juga harus disertai dengan peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal.

BACA JUGA: Kementan Targetkan Ekspor Naik Tiga Lipat Pada 2020 - 2024

“Kita perlu menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk kontribusi daerah dalam pembangunan peternakan," ungkap SYL.

Lebih lanjut SYL menjelaskan dalam kesepakatan ini, Kementan menegaskan komitmen NTT untuk mampu meningkatan produksi komoditas peternakan antara lain sapi potong dan unggas minimal 7% pertahun yang artinya terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja subsektor peternakan dan kesehatan hewan.

"Kami mendukung pembangunan pertanian di NTT. Oleh karena itu, sarana prasarana dan pengembangan komoditas menjadi prioritas. Tapi harus sesuai dengan agroklimat dan ekosistem agar bisa berkembang," ujar SYL

Sektor pertanian, menurut SYL memiliki peranan strategis di dalam pembangunan nasional untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi yang mengacu dengan arah kebijakan jangka menengah pembangunan pertanian nasionl.

Untuk itu, Gubernur NTT, bertekad menjadikan peternak NTT menjadi raja di negeri ini.

"Kami mengharapkan peternak rakyat kedepan menguasai daging premium dan Indonesia tidak lagi mengimpor daging premium" ungkap Viktor.

Viktor juga menjelaskan kejayaan daging NTT yang membanjiri pasar Hongkong ingin kembali diwujudkan.

Dalam upaya pemberdayaan peternak di Provinsi NTT untuk tahun 2019, SYL menyampaikan bahwa Kementan telah memfasilitasi pada beberapa kabupaten di NTT dengan rincian sebagai berikut: Sapi Potong sebanyak 25 ekor dan Kambing sebanyak 25 Ekor di Kabupaten Belu, Sapi potong sebanyak 50 ekor dan babi sebanyak 200 ekor di kabupaten Malaka, dan kambing sebanyak 20 ekor di kabupaten Sumba Barat Daya.

"Insya Allah, ke depannya potensi dan tantangan di pertanian dan peternakan dapat kita selesaikan. Semua peluang upaya harus dilakuakn. Termasuk kerjasama dengan perguruan tinggi. Insimenasi buatan untuk sapi juga perlu digenjot, karenaa kebutuhan daging terutama di akhir tahun menjelang Natal dan tahun baru, biasanya cukup tinggi. Kita ada dana KUR, nilainya 50 triliun dengan bunga rendah, hanya 6%. Silakan Pak Gubernur manfaatkan untuk membantu peternak dan petani. Dan Kostratani selain dipersiapkan untuk mengelola dan pengawasan, juga dipersiapkan untuk membuat ekosistem pertanian yang baik. Dengan teknologi IT membantu pertanian lebih smart," ujar SYL.

Pada kegiatan ini, Kementan telah melakukan Pelepasan kapal ternak (selama tahun 2019 sebanyak 63 ribu sapi dikirim juga dilakukan oenyerahan simbolis bantuan Sapi potong sebanyak 75 ekor, Ayam KUB sebanyak 200 ekor, alat dan mesin pertanian (Traktor, Pompa Air, Kendaraan Operasional), bibit dan benih tanaman, juga dilakukan penyerahan sertifikat ekspor penyerahan KUR dan AUTS.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler