Kementan Lepas Ekspor Perdana Pupuk Cair Organik dan Dekomposer ke Malaysia

Jumat, 13 Desember 2019 – 18:24 WIB
Direktur Jenderal Sarana Prasarana Kementan Sarwo Edi saat melepas ekspor perdana Pupuk Cair Organik produksi PT. Indo Acidatama. Tbk ke negeri jiran Malaysia. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Sarana Prasarana Kementerian Pertanian Sarwo Edi melepas ekspor perdana Pupuk Cair Organik produksi PT. Indo Acidatama. Tbk ke negeri jiran Malaysia.

Sebanyak 10.000 liter pupuk organik cair dan Dekomposer dengan nilai sekitar Rp400 juta lebih, yang diekspor hari ini merupakan awal dari komitmen yang sudah teken kontrak dengan negara Malaysia. Selanjutnya, nanti akan rutin setiap bulan bahkan untuk ke depan ada 2 negara jiran Asean, Thailand dan Vietnam yang sudah menaruh minat untuk mengimpor pupuk organik cair produksi PT. Indo Acidatama Tbk, yang berlokasi di Kebakramat, Kabupaten Karanganyar, Solo Raya, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Kementan Targetkan Ekspor Naik Tiga Lipat Pada 2020 - 2024

Sarwo, menyambut baik, ekspor perdana, yang dilakukan PT. Indo Acidatama. Tbk, hari ini, 13/12/2019. Visi Pemerintah sesuai arahan Presiden, kementan akan mendorong peningkatan volume ekspor sektor pertanian hingga 3 kali lipat, hal tersebut sudah ditekankan Mentan Sahrul Yasin Limpo, ujar Sarwo.

Dirjen PSP Kementan, menjelaskan produk pupuk organik cair dan dekomposer produksi PT. Indo Acidatama Tbk, ini sudah terbukti sangat baik, kita sudah implementasikan pupuk ini di Kalimantan, terbukti efektif dan efisien di lapangan, PH lahan yang tadinya 3 hingga 3,5 dapat meningkat menjadi 5 hingga 6 lebih.

BACA JUGA: Penyerapan Pupuk Organik Bersubsidi Terus Meningkat

Sebelumnya pihaknya menggunakan "Dolomit" (Kapur) rata-rata 2 ton per hektare sedangkan hasilnya lambat. Dengan pupuk organik ini sangat cepat serta efisien dalam aplikasi maupun distribusinya ke lapangan, kedepan sesuai arahan mentan dengan Konstratani.

“Kami akan membangun unit pengolahan pupuk organik (UPO) di setiap kecamatan, hingga memandirikan kebutuhan petani akan pupuk organik tentu kita akan terus membangun kerja sama dengan produsen pupuk organik dan dekomposer seperti PT. Indo Acidatama Tbk, ini,” ujar Sarwo Edi didampingi Staf Khusus Menteri Pertanian Lutfi.

BACA JUGA: Gelar Rakornas, Kementan Bahas Pertanian Maju,Mandiri dan Modern

Sedang produsen pupuk dan dekomposer PT. Indo Acidatama Hartanto menjelaskan bahwa pengembangan pupuk organik cair dan dekomposer ini sudah berjalan cukup lama dari 12 tahun yang lalu.

“Kami merintis serta menyosialisasikan penggunaan pupuk organik cair ditingkat petani, mulai dari sabang hingga merauke dan ini menjadi salah satu tanggung jawab kepada Negara dan Bangsa, sebenarnya semya kita harus  bertanggung jawab, terhadap kerusakan lahan pertanian kita, akibat pemakaian pupuk anorganik yang tidak terkendali ditingkat petani,” katanya.

Marjinalisasi lahan pertanian akibat pupuk anorganik yang tidak terkendali tentu sangat merugikan petani. Hartanto berharap agar pemerintah terus menggaungkan pemakaian pupuk organik, agar provitas usaha tani dapat ditingkatkan, kita lihat seperti sekarang ini, ternyata problem marginalisasi lahan pertanian bukan semata-mata ada di negeri kita, negara tetangga di asean bahkan global saat ini merasakan dampak penggunaan pupuk anorganik yang tidak terkendali di tingkat petani.

“Kami harus dukung Pemerintah, agar penggunaan pupuk organik dapat terus ditingkatkan, serta pengurangan penggunaan pupuk anorganik yang signifikan agar kedepan dunia usaha tani dapat menarik minat generasi muda kita,” tegas hartanto.(adv/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler