Kementan Bersyukur Nilai Tukar Petani Terus Meningkat, SYL Bilang Begini

Kamis, 17 Februari 2022 – 09:53 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam kegiatan penanaman padi IP 400 di Bone, Sulawesi Selatan, Senin (7/2). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar petani (NTP) nasional dinilai mampu melebihi target yang ditentukan.

Menteri Bappenas/Kepala PPN Suharso Monoarfa menjelaskan, NTP sebagai barometer kesejahteraan petani meningkat cukup signifikan.

BACA JUGA: Kementan dan Kemenperin Bekerja Sama Genjot Ekspor Produk Pangan ke Pasar Global

"Nilai tukar petani di atas target dan nilai tukar nelayan juga di atas target. Jadi, pada 2023, kami harus meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.

Hal ini disampaikan Suharso setelah sidang kabinet paripurna di kantor presiden pada Rabu (16/2).

BACA JUGA: Mentan Rilis Satu Data Statistik Pertanian Hortikultura untuk Tentukan Kebijakan

Kebijakan prioritas pada 2023 di antaranya adalah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang bisa mencapai 0 sampai 1 persen.

Artinya, pada 2023, pemerintah akan menurunkan kemiskinan dari 2,5 juta sampai 3 juta penduduk.

BACA JUGA: Kementan Buka Vaksin Booster, Mentan SYL: Kami Bantu Negara Putus Penyebaran Omicron

"Di sisi lain, pemerintah berfokus pada peningkatan kualitas SDM, kesehatan, pemulihan dunia usaha, revitalisasi industri, dan penguatan riset terapan dalam rangka mendorong produktivitas. Karena itu, pembangunan 2023, salah satunya, meningkatkan nilai tukar petani antara 103 hingga 105," katanya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,3 sampai 5,9 persen dengan sumber dari sisi pengeluaran konsumsi mencapai 5 persen.

Dari semua target itu, industri pengolahan merupakan tantangan yang harus dikembalikan di atas pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan sektor industri pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi, yaitu 5,3 sampai 5,8 persen. Sektor perdagangan, informasi komunikasi akomodasi makanan-minuman, serta pertanian," katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan, NTP secara nasional pada Januari 2022 naik 0,30 persen dibandingkan Desember 2021. Yaitu, menjadi 108,67 dari 108,34 berdasarkan pantauan harga-harga pedesaan di 34 provinsi di Indonesia.

Angka NTP merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Secara umum, NTP menggambarkan rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku bersyukur NTP terus meningkat secara signifikan.

Dia menuturkan, pada awal masa pandemi, NTP masih berada di bawah 100. Namun, setelah itu, melesat terus hingga 108,67.

“Artinya, ada perubahan positif terhadap kesejahteraan petani. Upaya-upaya yang telah dilakukan memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian secara umum,” ujar Syahrul saat Launching Satu Data Hortikultura di Bogor, Rabu (16/2). (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler