jpnn.com, MALANG - Kementerian Pertanian menggelar acara Workshop bertajuk Perlindungan Varietas Tanaman Goes to Campus di Universitas Brawijaya, Malang, Rabu (6/12).
Dalam sambutannya, Kepala Balitbang Kementan Muhammad Syukur mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan upaya pemanfaatan tanaman melalui Bioprospeksi.
BACA JUGA: Pemulia Varietas Tanaman Dapat Penghargaan dari Kementan
Bioprospeksi adalah kegiatan eksplorasi materi hayati untuk mendapatkan bahan genetik dan sifat-sifat biokimia yang bernilai komersial.
“Upaya ini diarahkan untuk mendapatkan senyawa terutama metabolit sekunder baru. Bioproduk yang diperoleh terutama terkait dengan produk biopharmaca yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kegiatan ini kami lakukan dengan menggunakan biosains dan bioenginering," kata M Syukur dalam sambutannya.
BACA JUGA: Kementan Fokus Sosialisasi Pendaftaran Varietas Tanaman
Dia menjelaskan, seminar ini membahas upaya penataan pengembangan plasma nutfah dan varietas lokal Indonesia. Dia mengharapkan, banyak pihak dapat merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan Indonesia dalam menata plasma nutfah untuk kegiatan ekonomi.
"Indonesia sudah sangat berpengalaman dalam pemanfaatan plasma nutfah, baik itu langsung tanpa memperhatikan sifat genetik seperti pengalaman dengan rempah, serta upaya pemanfaatan keunggulan genetik dengan kearifan lokal dan pemuliaan," kata dia.
BACA JUGA: Barantan Bersama Polri-TNI Sita 200 Ton Komoditas Ilegal
Syukur menambahkan, Balitbang kini mengembangkan tebu POJ 2878, VUB Padi Ciherang Aromatik, Jeruk Medan tanpa biji, dan pengembangan varietas amphibi untuk laha sawah dan kering.
"Dari berbagai pengalaman swlama ini terlihat bila dikelola dengan baik, akan memberikan manfaat nyata bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional. Ke depan, upaya pemafaatan tanaman lokal perlu ditingkatkan baik melalui perakitan varietas unggul, bioprospeksi, maupun hilirisasi produk," kata dia.
Menurut Syukur, sementara ini kegiatan konservasi, perlindungan hukum dan pemanfaatan secara berkelanjutan perlu dilakukan secara stimultan.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badan Karantina Pertanian Gandeng TNI dan Polri
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga