jpnn.com, KUPANG - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara mengembangkan budidaya sorgum dan jagung di lahan area Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pengembangan kedua tanaman tersebut merupakan instruksi Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo untuk memperkuat ketahanan pangan melalui produk pangan lokal.
BACA JUGA: Kementan-APH Provinsi NTT Berkolaborasi untuk Tingkatkan Program Jaga Pangan
“Budidaya sorgum dan jagung kami harapkan bisa menekan ketergantungan impor gandum sekaligus meningkatkan ketahanan pangan kita,” ungkap Inspektur Jenderal Kementan Jan Maringka, Jumat (24/6) siang.
Sebelumnya, Mentan Syahrul pernah menyebutkan peran penting Inspektorat Jenderal Kementan, yaitu mengawal tercapainya misi Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Bangkai Domba di Sungai Serang Semarang Negatif PMK
Mentan Syahrul pun meluncurkan tagline “Jaga Pangan, Jaga Masa Depan” pada 20 April lalu.
“Upaya yang kami lakukan sekarang merupakan bagian dari program kerja panjang Jaga Pangan, Jaga Masa Depan,” sebut Jan.
BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan Kunjungi Kantor Kementan, Bahas Apa?
Pada kegiatan tersebut, Kementan memberikan bantuan berupa benih sorgum dan jagung untuk area 10 hektare dan benih mangga sebanyak 50 batang beserta pupuk NPK dan SP26.
Diharapkan, komoditas pangan lokal yang dikembangkan di area bandara nantinya mampu menjadi penambah cadangan pangan Indonesia dalam menghadapi kemungkinan adanya krisis pangan.
"Kami berharap bantuan yang sudah diberikan Kementan dapat dinikmati pada Oktober, sehingga pada saat mendarat di Bandara El Tari, kita dapat melihat tanaman sorgum dan tanaman jagung menghampar di area bandara," ujarnya.
Apalagi tanaman Sorgum, disebut Jan, merupakan salah satu tanaman alternatif sumber pangan sehat bebas gula yang bisa menjadi pengganti beras.
Pengembangan sorgum bisa membantu Indonesia bila kelak menghadapi krisis pangan.
“Maka program ini harus kita wujudkan bersama, bukan hanya Kementan tapi juga kolaborasi semua pihak," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi