jpnn.com, BALI - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengusaha pemula di bidang pertanian untuk melakukan ekspor.
Salah satunya dengan menggelar pelatihan agrobisnis dengan menghadirkan pemateri dari Asian Productivity Organization (APO) dan Cornel University.
BACA JUGA: Gabah Rp 4.000 per Kg, Petani Blora dan Rembang Semangat
Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono mengatakan, pihaknya menginginkan usaha kecil dan menengah (UKM) melakukan ekspansi pasar.
"Kami berharap UKM ini jadi pondasi bangsa. Ibarat tanaman, dia harus kuat sehingga dengan goncangan apa pun kalau punya serabut, pasti kuat," kata dia di sela-sela pelatihan yang bertajuk Advanced Agribusiness Management Cours di Bali, Senin (5/3).
BACA JUGA: Kementan Dorong UKM Pertanian Go International
Dalam pelatihan ini, kata dia, sejumlah narasumber asing memberikan ilmu dan cerita kesuksesan di bidang pertanian. Menurut Hari, pelaku UMK Indonesia bisa bertukar pikiran dan mengetahui manajemen bisnis dan kebutuhan pasar saat ini.
"Kami pahami pertanian khususnya ketahanan pangan bertumpu pada menengah kecil," kata dia.
BACA JUGA: Badan Karantina Pertanian Waspadai Rock Melon Australia
Di samping itu, Hari menyadari sektor pertanian Indonesia belum tergarap dengan baik. Sedangkan, pasar Indonesia sangat luas dan pemerintah membuka akses sebesar-besarnya untuk UKM baru.
"Kita patut berbangga ketahanan pangan memberikan ruang pada rakyat kecil menengah. Negara lain, banyak dikuasai industri besar. Di Indonesia, justru ruang pertanian itu dikuasai rakyat," kata dia.
Masalah pangan, kata Hari, merupakan sektor yang selalu dibutuhkan manusia. Karena itu, Hari mengharapkan petani dan UKM pemula untuk terus berinovasi bukan hanya menguasai pasar Indonesia, melainkan ekspor .
Sejauh ini, kata Hari, sudah sekitar 400 UKM yang berhasil mandiri akibat program pelatihan ini. Dia mengharapkan, pihak yang sudah berhasil untuk menyebarkan ilmu dan semangatnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan untuk peningkatan produksi dan pemasaran para agrobisnis di Bali, Senin (5/3) hingga Kamis (9/3). Kementan menggandeng organisasi internasional yaitu Asian Productivity Organization (APO) dan Cornel University.
Pertemuan ini dihadiri 74 peserta di mana di antaranya 16 orang merupakan peserta asing dari Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, India, Iran, Jepang, Korea, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Kegiatan ini menghadirkan empat orang narasumber asing Profesor Ekonomi Terapan dan Manajemen Ralph D Christy, Managing Director K-Farm Seng Kit Chan, Dosen Cornell University Lin Fu dan APO Expert Joselito Bernardo.
Selain narasumber asing, adapula dari Indonesia yaitu Ketua Asosiasi Agribisnis Indonesia Suharno Ketua Komite Tetap Pengolaan Makanan dan Minuman KADIN Thomas Darmawan. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Peternak Sapi Perah
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga