Kementan Dorong Inovasi dan Teknologi dalam Adaptasi Perubahan Iklim

Jumat, 10 Desember 2021 – 18:57 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di sela-sela kegiatannya. Kementan mendorong agar masyarakat beradaptasi dengan perubahan iklim. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia siap mengambil peran untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, peran inovasi dan teknologi, termasuk IoT dan artificial intelligence, perlu dimaksimalkan.

BACA JUGA: Perkuat Kelembagaan Petani, Kementan Dukung Gertasi Kalimantan Selatan

“Kita sedang berada di era artificial intelligence. Ini perlu dimanfaatkan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim,” ungkap Syahrul saat beraudiensi dengan Perhimpunan Meterologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) di Bogor pada Rabu (1/12).

Menurut Syahrul, artificial intelligence dapat turut mendukung agenda yang dijalankan.

BACA JUGA: Kementan Lepas Ekspor 25 Komoditas Perkebunan ke 34 Negara

Agenda pertama yang harus dijalankan adalah menyamakan persepsi dan mindset terhadap kondisi perubahan.

Kedua, agenda mengenai tata kelola yang harus dilakukan.

BACA JUGA: Kementan Dorong Provinsi Lampung Hasilkan 300 Ribu Bibit Sapi

“Kami harus bisa memprediksi apakah varietas tahan genangan atau tahan kering. Pertanaman begitu, harus diatur,” jelasnya. 

Agenda ketiga yang perlu dijalankan adalah mendorong perubahan perilaku dari semua pihak terkait langkah yang harus dilakukan.

Yakni, pihak Kementan, perguruan tinggi, hingga kelompok tani terkait langkah yang harus dilakukan.

Syahrul menjelaskan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. 

Diperlukan akademisi dan para peneliti untuk mengatasi masalah ini.

Karena itu, menurut Syahrul, inovasi harus dikembangkan.

Wakil Ketua Dewan Penasihat Perhimpi Yonny Koesmaryono menyampaikan, pihaknya siap membantu Kementan

 Terutama pemetaan wilayah yang berpotensi terdampak perubahan iklim.

“Mudah-mudahan, kami bisa mengembangkan sesuai pengetahuan dan teknologi,'' jelas Yonny. 

Yonny menyebutkan, sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Namun, pertanian merupakan sektor pembangkit ekonomi sekaligus pilar penyangga ketahanan pangan nasional.

''Karena itu, sektor pertanian harus mengutamakan adaptasi agar lebih tangguh menghadapi perubahan iklim sehingga produksinya tidak terganggu,” ujar Yonny.

Kemampuan petani untuk memanfaatkan informasi soal prediksi iklim perlu ditingkatkan.

“Kami harus bisa mendiseminasikan informasi-informasi tentang iklim ini kepada petani sehingga teknologi yang dijalankan bisa tepat,” pungkas Yonny. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler