Kementan Lepas Ekspor 25 Komoditas Perkebunan ke 34 Negara

Jumat, 10 Desember 2021 – 15:33 WIB
Wakil Presiden RI (Wapres) KH. Ma'ruf Amin bersama Mentan SYL melepas kegiatan ekspor 25 komoditas perkebunan dan rempah dari Provinsi Sumatera Utara ke 34 negara. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PARAPAT - Wapres KH. Ma'ruf Amin melepas ekspor 25 komoditas perkebunan dan rempah dari Provinsi Sumatera Utara ke 34 negara dengan didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

Nilai pelepasan ekspor itu mencapai Rp 207,93 miliar.

BACA JUGA: Kementan Dorong Provinsi Lampung Hasilkan 300 Ribu Bibit Sapi

Pelepasan ekspor itu dilakukan pada pembukaan peringatan Hari Perkebunan dan Launching Hari Rempah Nasional di kawasan Danau Toba, Parapat, Simalungun, Jumat (10/12).

"Ekspor dalam peringatan Hari Perkebunan jadi momentum untuk Indonesia bangkit guna mewujudkan sektor pertanian yang lebih tangguh dalam meningkatkan produksi dan volume ekspor," ucap Wapres Ma'ruf. 

BACA JUGA: Perkuat Kelembagaan Petani, Kementan Dukung Gertasi Kalimantan Selatan

Ma'ruf menjelaskan, komoditas perkebunan dan rempah harus dikembangkan melalui peningkatan produksi serta pengembangan industri pengolahan dan daya saing. 

Indonesia juga harus mengekspor bahan yang sudah diolah sehingga mampu meningkatkan nilai produk.

BACA JUGA: Upaya Kementan Tingkatkan Ekspor Produk Pertanian ke Serbia Lewat ODICOFF

''Kita harus secepatnya keluar dari jebakan negara berkembang sebagai pengekspor bahan mentah,''

Ma'ruf menuturkan, perkebunan Indonesia sudah melewati perjalanan sejarah lebih dari lima abad lalu.

Ada komoditas utama lada, pala, dan cengkeh.

Kini, komoditas kopi, kakao, karet, dan kelapa sawit menjadi produk utama dalam perekonomian nasional.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus menciptakan beberapa terobosan. 

Di antaranya, sistem perdagangan internasional yang terbuka. 

Selanjutnya, membangun berbagai prasarana dan sarana penunjang untuk proses produksi, distribusi, dan logistik untuk meningkatkan aktivitas ekspor.

Selain itu, membentuk tata kelola niaga yang menguntungkan produsen dan konsumen.

Termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.

''Dengan sistem perdagangan internasional yang terbuka, kita dapat mengatasi hambatan perdagangan internasional," jelasnya.

Mentan SYL optimistis dapat meningkatkan produksi, daya saing, serta ekspor komoditas perkebunan dan rempah. 

Contohnya, sektor pertanian tumbuh positif sehingga menjadi penyelamat pertumbuhan perekonomian nasional.

"Peringatan Hari Perkebunan ke-64 yang dirangkaikan dengan Launching Penetapan Hari Rempah Nasional ini bertujuan mendorong komitmen, motivasi, kreativitas, dan partisipasi seluruh stakeholder perkebunan," ucapnya.

"Peringatan ini menjadi momentum untuk tingkatkan ekspor komoditas perkebunan dan rempah menjadi tiga kali lipat. Peringkat Indonesia sebagai penghasil rempah harus naik dari 10 menjadi 3 atau 2 terbesar dunia," imbuh SYL.

Sebanyak 25 komoditas perkebunan yang diekspor, antara lain, cengkeh, palm kernel, jernang, kapulaga, karet, kayu karet, dan kelapa parut.

Negara tujuan ekspor, antara lain, Malaysia, Chili, Cina, Jerman, Jepang, Afrika Selatan, Taiwan, Vietnam, Filipina, India, Ukraina, Argentina, Spanyol, dan AS. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler