Kementan Dorong Petani Muda Mengambil Peluang di Tengah Ancaman Pangan Global

Kamis, 20 Juli 2023 – 22:44 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat hadir pada pembukaan Soropadan Agro Festival II di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/7). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, TEMANGGUNG - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani muda mengambil peluang di tengah dunia saat ini yang dihadapkan pada berbagai persoalan pangan yang semakin kompleks.

Seperti diketahui, isu kerawanan pangan, wabah Covid-19 yang masih belum sepenuhnya tuntas, ketegangan geopolitik internasional akibat perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut ditambah lagi saat ini bayang-bayang ancaman El Nino saat ini menjadi tantangan dunia yang harus dihadapi.

BACA JUGA: Ditjen Hortikultura Bersama IPB Bogor Ukur Kemampuan Durian Menyerap Stok Karbon

"Di tengah situasi global dan tantangan yang ada, petani muda milenial menjadi tumpuan pertanian Indonesia agar semakin maju, mandiri dan modern," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto pada pembukaan Soropadan Agro Festival II di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/7).

Ancaman El Nino diakuinya perlu dihadapi dengan ekstra. Karena itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menerapkan berbagai strategi menghadapi El Nino, yaitu pengembangan budidaya off season di dalam Screenhouse dan produksi benih di dalam nurseri dengan target 68 juta.

BACA JUGA: Begini Strategi Subsektor Hortikultura Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Global, Mantap!

Upaya lainnya melalui kerja sama produksi di luar musim, Klinik PHT serta pengolahan limbah pertanian.

Dirjen Prihasto optimistis Indonesia mampu keluar dari ancaman El Nino.

"Dengan Kerja kolektif, kerja kolaboratif, kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas dari segenap insan pertanian Indonesia, insyaallah El Nino bisa kita lalui dengan baik dan selamat," tegasnya.

Dirjen Prihasto mengatakan di tengah ancaman global, Pertanian Indonesia mampu menunjukkan prestasi yang menggembirakan.

Ekspor pertanian meningkat sejak 2019 hingga 2022.

Ekspor tertinggi bahkan terjadi saat pandemi Covid-19 melanda (2020-2021) sebesar 36,43 persen.

Ekspor hortikultura tahun 2022 sebesar USD 735,58 naik 17,09 persen per tahun, termasuk durian yang permintaannya semakin meningkat.

Nilai Tukar Petani (NTP) Hortikultura Juni 2023 tembus 112,93 naik 2,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Produksi hortikultura periode 2020 hingga 2022 juga meningkat, terdiri buah-buahan naik 7,09 persen, sayuran naik 2,79 persen, tanaman obat naik 13,64 persen, dan florikultura naik 3,06 persen.

Dirjen Prihasto menegaskan kunci peningkatan ekspor adalah 3 K, yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas dan yang berujung pada 1 K, yaitu kepercayaan.

"Saat ini kami sedang menyiapkan langkah-langkah untuk mendorong ekspor durian," tambahnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog dengan para petani muda menekankan pentingnya teknologi dan sistem pertanian agar berusaha di bidang pertanian bisa lebih praktis dan mudah.

"Untuk membikin anak muda agar tertarik di dunia pertanian, kuncinya adalah masuklah ke dalam dunia mereka yang familiar dengan gadget, beragam platform dan media sosial," kata Ganjar.

Menurutnya, orang dahulu terjun ke pertanian hanya karena kepepet, tapi sekarang peluang sektor pertanian sangat besar.

Ganjar menyebutkan kuncinya teknologi pertanian harus terus diperbarui dan ditingkatkan untuk mencapai kedaulatan pangan nasional. Kemudian pendapatan dari pertanian manjadi daya tarik bagi milenial.

Gelaran Soropadan Agro Festival II berlangsung 20-24 Juli 2023 menampilkan berbagai produk pertanian, teknologi inovasi wirausahawan pertanian dan berbagai kegiatan pendukung seperti talkshow, lomba-lomba, pameran dan aneka kesenian tradisional.


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler