jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis mampu mewujudkan membangun lumbung pangan di lima wilayah perbatasan.
Yaitu Kepulauan Riau, Entikong Kalimantan Barat, Nusa Tengga Timur, Maluku, dan Merauke.
BACA JUGA: Rencana Pembentukan SP3T Kental Kepentingan Politik
Targetnya, Kepulauan Riau untuk suplai ekspor ke Singapura.
Kemudian Entikong, Kalimantan Barat untuk mengekspor ke Malaysia.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Siapkan Stok Melebihi Ketentuan
Selanjutnya Nusa Tenggara Timur untuk suplai ke Timor Timur, dan Merauke untuk mengeskpor ke Fiji.
Mentan, Amran Sulaiman menegaskan untuk mengimplementasiknan pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan, Kementan melalui program Upaya Khusus (UPSUS) telah melakukan cetak sawah baru di hampir semua wilayah.
Termasuk memberikan bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian dan pendampingan di tiap lokasi
“Saat ini Kementan telah melakukan cetak sawah 5.000 ha di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau sehingga kini mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri,” tegas Amran.
Kementan juga telah menargetkan cetak sawah baru di Di Entikong, Kalimantan Barat sebanyak 50 ribu ha.
Bahkan, di tahun ini Kalimantan Barat akan mengekspor beras premium ke Malaysia dengan tahap awal targetnya sebanyak 15.000 ton per tahun.
Persiapan ekspor tersebut saat ini sudah mulai dilakukan di wilayah Kabupaten Sambas dengan luas areal yang ditanami sebanyak 5.000 hektar.
Sejumlah wilayah yang berbatasan langsung maupun daerah penyangga juga sedang mempersiapkan lahan.
“Jadi, daerah perbatasan ini bukan hanya daerah yang berbatasan langsung, tapi juga daerah penyangga yang bisa dioptimalkan selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” jelas Kepala Dinas Pertanian, Kalimantan Barat.
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui program UPSUS, sejak 2014 hingga 2016 telah mampu memajukan sektor pertanian NTT sehingga mampu memenuhi kebutuhan beras dari produksi sendiri.
NTT pun kini menjadi salah satu provinsi sentra produksi jagung nasional.
Laporan perkembangan luas tanam, dalam 2 tahun terakhir, luas tambah tanam di NTT naik dari 247.649 hektar menjadi 282.127 hektar dan produksinya naik dari 739.667 ton menjadi 948.088 ton per tahun.
"Dengan kemajuan ini, tentu pasti bisa kita supplai kebutuhan pangan negara tetangga, Timor Leste,” sebut Amran.
Menurut Amran, membangun lumbung pangan di wilayah pertanian sangat penting untuk melakukan koordinasi antar sektor dan pemangku kepentingan.
"Kita harus optimis dengan menggerakkan sumber daya dan teknologi yang ada, dan tidak perlu pesimis" pungkas Amran. (adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia