Kementan Gelar Bimtek Jurnalistik Bagi SDM di Sektor Pertanian

Minggu, 24 Oktober 2021 – 14:23 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Foto: Dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menggelar pelatihan Bimbingan Teknik Penulisan dan Fotografi untuk memberikan nilai tambah tersendiri bagi ekosistem sumber daya manusia di sektor pertanian.

Kegiatan tersebut digelar disela-sela koordinasi pimpinan kelembagaan penyuluh kabupaten lokasi IPDMIP Regional 1 dan Pendampingan Koordinasi Petani di Lokasi Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

BACA JUGA: Kementan Dorong Olahan Bawang Merah Terus Ditingkatkan

Wakil Redaktur Pelaksana Kompas Andreas Maryoto dan Kepala Desk Foto Kompas Demitrius Wisnu Widiantoro menjadi pembicara dalam bimbingan teknis tersebut.

Teknik penulisan dan pengambilan foto ini dinilai sangat berkaitan dengan para penyuluh di lapangan untuk melaporkan perkembangan program.

BACA JUGA: Kementan Gelar Pelatihan Ilmu Rantai Nilai di Pandeglang Banten

"Tentu dengan dibekali keilmuan jurnalistik, mereka akan lebih maksimal dari sisi membuat report program sampai bagaimana mengambil foto yang bagus di lapangan," kata Panitia Penyelenggara Kegiatan, Zuroqi Mubarok, Sabtu (23/10).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengapresiasi kegiatan ini.

BACA JUGA: Kementan Dorong Petani Milenial Manfaatkan KUR Pertanian, Disiapkan Rp 500 Miliar Lho

"Peran Jurnalistik tidak hanya menyajikan data dan fakta, namun informasi yang disebar luaskan harus memberi rasa atau memberi kepercayaan kepada publik," ujar Dedi.

Dia berharap peserta bimbingan teknis ini mampu menyusun narasi dengan bahasa yang mudah dicerna masyarakat.

Dalam pemaparannya, Dedi menjelaskan bahasa sebagai alat komunikasi yang luar biasa.

Di Indonesia sendiri, Bahasa Indonesia yang ditetapkan melalui Kongres Sumpah Pemuda 1928 dan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa daerah dan hak setiap warga negara telah diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 36.

"Peserta harus mampu mengolah berita yang akan disajikan ke publik menjadi berita yang seiring dan selaras dengan visi misi masing masing instansi. Dalam hal ini Kementerian Pertanian," tambah Dedi.

Selain bahasa, foto berita juga menjadi salah satu hal penting dalam jurnalistik.

Dedi mengatakan bidikan foto dapat mempertajam isi berita dan mendukung peristiwa yang terjadi dengan menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik.

"Jurnalis-jurnalis ini nantinya yang akan memyajikan informasi tentang kegiatan dan keberhasilan Kementan dalam hal ini BPPSDDMP menyampaikan dalam bentuk berita dan tulisan lainnya," jelas Dedi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan pertanian butuh sosialisasi yang masif dari elemen media karena sektor ini tidak bisa dilihat dari satu sisi atau sudut lain yang ada di pulau Papua atau Jawa.

"Pertanian itu tidak bisa dilihat dari Jawa saja, atau dari Papua saja. Akan tetapi, juga membutuhkan konsep yang komprehensif dan menyeluruh untuk semua wilayah. Oleh karena itu, peran media amat penting untuk mencapai konsep yang komprehensif tadi," ucap dia.

Menteri yang akrab disapa SYL itu menyampaikan dukungan wartawan sangat berarti bagi kekuatan dan perkembangan masa depan pertanian di Indonesia. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler