Kementan Gelar Pangan Murah di Seratus Titik  

Rabu, 16 Mei 2018 – 13:41 WIB
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi mengunjungi salah satu gerai Toko Tani Indonesia (TTI) di Pasar Klender SS, Jakarta Timur, Rabu (16/5). Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar acara Pangan Murah di seratus titik di Jabodetabek, Rabu (16/5). Hal ini untuk menstabilkan harga dan menunjukkan stok pangan aman menjelang puasa dan Ramadan. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mengendalikan harga pangan, antara lain dengan membangun network pelaku distribusi dari wilayah sentra dan DKI Jakarta.

BACA JUGA: Stok Beras Aman, Kementan Pastikan Ramadan tanpa Gejolak

Sehari sebelumnya, Selasa (15/5) Badan Ketahanan Pangan melakukan  kerjasama antara PD Pasar Jaya dengan beberapa asosiasi pengusaha daging sapi/ kerbau beku di Kantor BKP.

"Untuk memudahkan masyarakat membeli pangan murah berkualitas, kami melakukan gelar Pangan Murah di seratus titik," ujar Agung di Pasar Klender SS, Jakarta Timur, (16/5).

BACA JUGA: BPS: Sektor Pertanian Catat Hasil Positif Ekspor 2018

Lokasi gelar Pangan Murah di seratus titik tersebut tersebar antara lain di lima wilayah DKI Jakarta, Depok, Bogor dan Bekasi.

Menurut Agung, pihaknya juga melakukan pengawasam pasokan dan harga pangan serta dukungan informasi dan database pasokan dan harga.

BACA JUGA: Ekspor Komoditas Pertanian April 2018 Meningkat

"Selain itu juga dilakukan optimalisasi Satgas Pangan dalam melakukan pengamanan stabilitas harga pangan. Dan juga apel siaga TTI dan PUPM di beberapa provinsi," tambah Agung.

 Dengan upaya-upaya tersebut, Agung berharap masyarakat bisa lebih tenang dan nyaman mendapatkan kebutuhan pangannya.

Berdasarkan prognosa, ketersediaan produksi pangan strategis pada periode Mei-Juni 208 tercatat sebagai berikut. Beras (8,15 juta ton); jagung (4,5 juta ton); kedelai (212 ribu ton); bawang merah (252 ribu ton); cabai besar (224 ribu ton); cabai rawit ( 178 ribu ton); daging sapi (75,4 ribu ton); daging ayam ras (626 Ribu ton); telur ayam (204 ribu ton); minyak goreng (4,6 juta ton); dan gula pasir  (529 ribu ton).

Khusus kedelai dan daging sapi, dari produksi yang dihasilkan dalam negeri memang mengalami kekurangan untuk mencukupi kebutuhan pada periode tersebut. Tercatat kedelai mengalami defisit sebanyak 297 ribu ton dan daging sapi mengalami defisit sebanyak 41 ribu ton.

Namun, kekurangan dari produksi daging sapi atau kerbau dalam negeri tersebut ditutupi dari luar negeri baik sapi bakalan yang siap dipotong Mei-Juni serta impor daging sapi atau kerbau untuk memenuhi Juni sekitar 48.206 ton sehingga terdapat surplus sekitar tujuh ribu ton.

Kondisi ketersediaan pangan di atas diperkuat juga dengan stok beberapa pangan di Perum Bulog yang sampai dengan 15 Mei 2018 mencapai: beras (1,24 juta ton); jagung (203 ton); daging kerbau (4.161 ton); gula pasir (187.881 ton), dan minyak goreng (5,54 juta liter). 

Begitu juga stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang Jakarta per 15 Mei 2018 sebesar 44.225 ton masih di atas batas normal 30.000 ton. (tan/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Distribusi Cabai dan Bawang Lewat MoU Lima Pelaku Usaha


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler