jpnn.com, SUBANG - Rabu (25/4) pagi, Balai Desa Bojong Jaya mendadak ramai dengan kehadiran para petani dari seantero Kecamatan Pusaka Jaya.
Mereka antusias mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) penggunaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat mesin pertanian (Alsintan) yang diadakan oleh Kementerian Pertanian oleh BPPSDMP.
BACA JUGA: Kementan Jajaki Kerjasama dengan Asprindo
Tercatat hadir ada Ade Wahyudin, Oo Sugandi, dan Heri Rinanto, tiga dari 20 ketua kelompok tani (Poktan) dari 17 kecamatan di Subang.
Sementara tiga penyuluh pertanian setempat tampak sibuk berkoordinasi dengan para petani dan ketua Poktan yang hadir di bawah koordinasi Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, H Anang SP.
BACA JUGA: Ekspor Produk Pertanian Asal Lampung Terus Meningkat
"Kami mengapresiasi kehadiran para petani dipimpin para ketua Poktan dan para penyuluh pertanian yang menandakan tingginya antusiasme petani Subang untuk menerapkan pertanian modern dengan mengoptimalkan bantuan Alsintan dari pemerintah," kata Hasan Latuconsina, Kasubbid Program Pusluhtan - Kementan selaku PJ OPA Subang dalam arahannya mewakili Wayan Ediana, PJ OPA pantai utara Jawa Barat (Pantura) meliputi Bekasi, Karawang dan Subang.
Bimtek yang digelar oleh Pusluhtan di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian merupakan rangkaian dari kegiatan Bimtek di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Ketua Penanggung Jawab Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan - PJ OPA Nasional, Momon Rusmono.
BACA JUGA: Perpadi Dukung penuh percepatan Serap Gabah Petani
Kehadiran instruktur Alsintan menjadi penentu keberhasilan kegiatan Bimtek, dan PJ OPA Jawa Barat, Siti Munifah menghadirkan dua instruktur Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian di Malang - STPP Malang yang menjadi narasumber teori dan praktik Bimtek Alsintan di tiga kabupaten selama enam hari.
"Kegiatan Bimtek kami awali dengan peninjauan lapangan, observasi lahan, memeriksa kondisi Alsintan yang wajib kami lakukan sehari sebelum Bimtek," kata Darmanto didampingi Diantoro, instruktur Alsintan STPP Malang yang roadshow tiga kabupaten sejak Rabu pekan lalu.
Para petani kian antusias mengikuti Bimtek ketika memasuki sesi praktik setelah istirahat, shalat dan makan siang (Ishoma), dengan bergabungnya para petani yang sedang panen perdana April 2018.
Sebagian besar mereka adalah pria dan wanita paruh baya yang dalam 10 tahun ke depan akan menghadang pertanian nasional, lantaran keturunan mereka enggan ke sawah, tapi lebih memilih bekerja di pabrik atau hijrah ke kota. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Minta Eksportir Jaga Nama Baik Negara
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh