jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait. Di antaranya adalah perwakilan Kementerian Perdagangan, Perum Bulog, Satgas Pangan Polri, dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).
Dalam rakor yang digelar di Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (7/12), itu juga dihadiri perwakilan dari delapan provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat.
BACA JUGA: Jangan Khawatir, Stok Pangan Natal dan Tahun Baru Aman
Rakor ini digelar untuk menghadapi perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, sengaja mereka mengundang delapan provinsi, karena kedelapan provinsi itu yang paling banyak merayakan Natal dan Tahun Baru.
BACA JUGA: Kementan Berupaya Mengembangkan Tanaman Lewat Bioprospeksi
Dari seluruh komoditas pangan, menurut dia hanya daging sapi yang berpotensi impor. Sementara komoditas lain masih aman untuk kebutuhan dalam negeri.
Kemudian dia memerinci, stok pangan strategis yang masih ada yakni 189,5 ribu ton beras, daging ayam 9,6 ribu ton, telur ayam 72,3 ribu ton, jagung 55,1 ribu ton, minyak goreng 3.500 ton, bawang merah 17,9 ribu, cabai rawit 12,6 ribu ton, dan daging sapi ada 20,3 ribu ton.
BACA JUGA: Pemulia Varietas Tanaman Dapat Penghargaan dari Kementan
Khusus Bulog kata dia juga memiliki stok yang bisa dikatakan aman yakni beras sebanyak 1,1 juta ton.
Sama halnya dengan komoditas lainnya yang dikelola Bulog, semuanya masih aman. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Fokus Sosialisasi Pendaftaran Varietas Tanaman
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan