Kementan Genjot Produksi Jagung Manfaatkan Kebun Kelapa

Sabtu, 18 November 2023 – 16:14 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan, salah satunya kelapa dengan tanaman pangan.

Berangkat dari ini, Kementan melakukan penanaman jagung integrasi kelapa di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

BACA JUGA: Stabilkan Harga, Kementan Bersama Petani Champion Distribusikan Cabai ke Pasaran

Penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.

BACA JUGA: Kurangi Impor Jagung, Kementan Dorong Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan

"Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimis dengan mengoptimalkan percepatan masa tanam dapat mengamankan dan meningkatkan produksi pangan, serta sebagai jalan menuju swasembada," kata Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, M Rizal Ismail di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sabtu (18/11).

Rizal menjelaskan saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas, sehingga untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, komoditas padi dan jagung  harus dipenuhi melalui impor.

BACA JUGA: Kementan Ajak Pimpinan Tinggi Pratama Bersinergi, Ini Tujuannya

Hal ini merupakan dampak elnino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, sehingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat. 

"Saat ini Kementan genjot produksi jagung dengan integrasi komoditas perkebunan agar produksi dalam negeri melimpah dan akhirnya menekan impor, bahkan kita bisa swasembada lagi jagung," jelasnya.

"Demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur maupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, maka Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementarian Pertanian melakukan Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Provinsi Sulawesi Utara," tambah Rizal.

Diketahui, Provinsi  Sulawesi Utara  memiliki tanaman kelapa seluas 276  ribu Ha, dari luasan ini 1,566 ha, merupakan perkebunan Negara,  perkebunan rakyat 264,953 ha dan 8.651 ha perkebunan besar swasta.

Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Utara mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas  perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 Ha.

Sedangkan 2024 ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada tahun 2023 Kota Manado penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di 11 kecamatan. 

Terpisah, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementan khususnya percepatan masa tanam dan guna mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Melalui upaya ini juga bisa memperkuat sinergitas antara komoditas tanaman perkebunan dengan tanaman pangan di Manado. 

"Dampak positif dengan adanya integrasi kelapa dengan jagung ini dapat lebih efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, produktivitas bisa lebih meningkat, pendapatan pekebun lebih meningkat, serta meningkatkan lapangan kerja," ucapnya.

Andi menambahkan Kementan memberikan aprisiasi atas dukungan dari jajaran pemerintah Kota Manado serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada kegiatan pencanangan penanaman jagung antara komoditas perkebunan dan tanaman pangan. 

"Harapan kami, kerja sama dan kolaborasi terus ditingkatkan untuk sukseskan UPSUS Padi jagung di Sulawesi Utara,” cetus Andi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado, M. Sofyan AP mengatakan saat ini harga jagung Rp. 6.700/kg dengan potensi produksi 8 ton/ha tentu sangat memberikan keuntungan bagi petani.

Pengolahan lahan wilayah kerja Dinas Pertanian Kota Manado akan dilakukan dengan mekanisasi pertanian dengan memfaatkan Traktor Roda 4 yang telah disediakan oleh Kementerian Pertanian. 

"Kami akan mendukung penuh pelaksanaan UPSUS peningkatan produksi padi dan jagung di Sulawesi Utara," sebutnya.

Wali Kota Manado diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Manado, Atto R Bulo menuturkan pelaksanaan program ini juga memanfaatkan lahan usaha tani secara efisien sehingga produktivitas bisa lebih meningkat dan pendapatan petani juga meningkat melalui pemakaian input produksi yang lebih efisien.

Dengan terpenuhinya pangan akan menjamin stabilnya tingkat inflasi. 

"Kota Manado memiliki potensi yang sangat baik dalam menjaga kestabilan inflasi. Target penanaman jagung Kota Manado juga akan ditingkatkan dari 665 tahun 2023 menjadi 1000 ha pada tahun 2024," tuturnya.

Pada kesempatan ini turut dilakukan pemberian bantuan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan secara simbolis kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan berupa Benih Tanaman Kopi, Kelapa, Vanili dan Pala serta pupuk organic dan NPK.

Selain itu juga diberikan secara simbolis bantuan benih jagung sebanyak 9.975 kg untuk penanaman seluas 665 Ha yang akan dibagikan kepada 122 Kelompok Tani Kota Manado yang diwakili oleh Kelompok tani Kalisapun, Perintis II, Belimbing  kepada Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Manado. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pastikan Belum Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Sapi di Kementan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler