Kementan Kembangkan LM3 Model

Selasa, 06 Desember 2011 – 09:25 WIB

CIKAMPEK - Untuk meningkatkan sektor agribisnis, Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan kapasitas kelembagaan LM3 (Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat) melalui Pengembangan LM3 Model

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Ato Suprapto, LM3 Model adalah LM3 unggulan yang memiliki potensi untuk menjadi Pusat Informasi dan Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis (centre of excelence) bagi LM3 lainnya dan masyarakat sekitar

BACA JUGA: ABM Investama Bidik Pendapatan Rp 6,75 Triliun

"LM3 Model ini didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh pengelola LM3 secara swadaya," ujarnya dalam pertemuan penguatan jaringan informasi dan kerjasama LM3 di Cikampek

 
Ato menambahkan, selain telah berhasil mengaplikasi pengembangan usaha agribisnis, LM3 diharapkan dapat mengajak dan menggerakkan masyarakat sekitar untuk mengembangkan agribisnis melalui proses pembelajaran

BACA JUGA: Ekspor Tahun Depan Melambat



"Dalam mendukung program ini (pengembangan LM3, Red), sejak 2006 Kementan sudah mengalokasikan sejumlah dana untuk pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis lebih dari 6.800 LM3 se-Indonesia
Alokasi dana tersebut dalam bentuk Dana Bantuan Sosial sebagai dana penguatan modal usaha agribisnis LM3," katanya.

Selama lebih dari 15 tahun, lanjut Ato, LM3 dikembangkan sebagai model pengembangan agribisnis di perdesaan

BACA JUGA: Krisis, Genjot Pariwisata Libatkan Kepala Daerah

Awalnya, pada 1996 LM3 yang difasilitasi adalah lembaga pondok pesantren"Kemudian sejak 2006 sampai sekarang berkembang mencakup lembaga keagamaan lain seperti seminari, paroki, pasraman, subak, dan vihara yang sebagian besar di perdesaan, sehingga punya potensi yang besar untul berkembang menjadi agen pembangunan agribisnis di perdesaan," jelasnya

LM3, kata Ato, selain sebagai pusat pendidikan agama juga diharapkan bisa berperan sebagai pusat pengembangan agribisnis di perdesaan (agent of development)"Dalam menjalankan dua peran itu, masyarakat selain dapat ilmu keagamaan juga memahami kewirausahaan agribisnis dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan," tandasnya(aro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus 50 Destinasi Unggulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler