Kementan Klaim Sudah Antisipasi tapi...

Sabtu, 04 Juni 2016 – 13:17 WIB
ILUSTRASI. FOTO: DOK.Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Direktur Sayuran dan Tanaman Kementerian Pertanian Yanuardi mengklaim telah melakukan upaya antisipasi agar pada bulan puasa ramadan dan lebaran tidak terjadi kelangkaan stok di pasaran.

Ini disampaikannya saat diskusi bertajuk De Javu Harga Sembako di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/6).

BACA JUGA: Soal Ini, Australia Memilih Banten

Diketahui, kenaikan harga dan kelangkaan bahan sembako terutama pangan menjadi fenomena tahunan.

“Sebenarnya ini sudah kebiasaan tapi bisa diatasi dengan mengatur manajemen tanam agar harga tidak melonjak tinggi," kata Yanuardi.

BACA JUGA: Pengamat: Presiden Jokowi Sudah Serius

Dia menyebutkan untuk tahun ini saja, Kementan mengantisipasi kelangkaan dengan menaikkan produksi sebesar 10 persen, didasarkan pernghitungan kebutuhan rata-rata Juni 81 ribu ton lebih dan 89 ribu ton bulan Juli di seluruh Indonesia.

“Kami rencanakan produksi Juni 120 ribu, Juli 137 ribu ton, supaya harga tidak terlalu tinggi. Tapi kita lihat sekarang harga tetap tinggi, cabai misalnya. Di pasar induk Rp 15 ribu, tapi retail di Pasar Minggu bisa Rp 30 ribu," ujar Yanuardi.

BACA JUGA: DPR: Harga Naik, Perencanaan Ngawur atau Korup?

Begitu juga untuk bawang merah, hasil pengecekannya di di pasar induk berkisar di harga Rp 26-29/kg, sementara di Pasar Minggu malah Rp 35-40 ribu.

“Fenomena ini yang harus kita perbaiki. Bulan Juni dan Juli ini musim panen di seluruh Indonesia, harga di petani sudah turun sebenarnya. Sekarang kita bisa beli di bawah Rp20 ribu di pasar induk. Hanya retail yang masih tinggi. Kami lihat data kami mencukupi," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Premium Meningkat 15 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler