jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya sudah melebihkan 20 persen stok pangan untuk menghadapi bulan Ramadan.
Karena itu, Amran menganggap, tidak akan ada masalah harga dan kekurangan stok jelang Ramadan.
BACA JUGA: Mentan Optimistis Sistem Tanam Klaster Turunkan Kemiskinan
"Untuk Ramadan, kami siapkan 20 persen stok dari standar atau hari-hari biasa. Dan perlu kami sampaikan bahwa tidak ada alasan harga bawang naik, harga telur ayam naik, karena kami sudah ekspor, over supply," kata Amran di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (21/5).
Mengenai harga ayam yang naik di pasaran, Amran melihat seharusnya hal itu tidak terjadi. Meski begitu, Amran akan berkoordinasi dengan Toko Tani Indonesia (TTI), Kementerian BUMN, Bulog dan instansi terkait agar harga bisa dikendalikan.
BACA JUGA: Menteri Amran Ingin Selesaikan Derita Rakyat Miskin
"Harga pasar di Indonesia memang agak unik, bawang merah Rp 10 ribu atau Rp 12 ribu, di (daerah sentra bawang merah) Brebes Rp 35 ribu sampai Rp 36 ribu, naik 300 persen. Ini tidak baik, ini tidak sehat," kata Amran.
Amran mengaku disparitas harga pangan di setiap daerah pasti ada faktor yang menentukan. Untuk itu, Amran meminta kepada pengusaha tidak menahan produksi pangannya.
BACA JUGA: Sungkup Plastik Jadi Rahasia Tanam Cabai Sepanjang Musim
"Kami minta pada Satgas Pangan untuk diberikan sanksi yang seberat-beratnya. Yang kartel, aku sampaikan tegas yang ada hubungannya dengan pertanian apakah impor atau ekpor daging atau bawang putih, kami cabut rekomendasinya. Tidak boleh lagi berbisnis di Indonesia, aku tidak beri ampun," pungkas Amran. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jeruk Angkat Perekonomian Petani Garut
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga