jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan target kontribusi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) terhadap kebutuhan susu nasional sebesar 21 persen pada tahun ini.
"Berdasarkan hasil pertemuan dengan tim analisis, kami bersama menetapkan target realistis kontribusi SSDN untuk kebutuhan susu nasional pada tahun ini sebesar 21 persen," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan) Fini Murfiani, Jumat (20/7).
BACA JUGA: Kementan Gerojok Pasar dengan Telur Ayam, Rp 19.500 per Kg
Pasalnya, saat ini produksi SSDN hanya mampu menopang 18 persen kebutuhan susu nasional. Angka tersebut dinilai masih rendah, terutama jika SSDN nantinya akan diprioritaskan sebagai bahan baku dari industri susu nasional.
"Kami cukup optimistis target tiap tahun, hingga menuju target jangka pendek yakni SSDN bisa menopang hingga 40 persen kebutuhan susu nasional pada 2020, bisa tercapai," kata Fini.
BACA JUGA: Kementan Gelar Operasi Pasar Telur untuk Menstabilkan Harga
Optimisme ini berdasarkan besaran dari investasi untuk program kemitraan yang bertujuan meningkatkan kualitas serta produktivitas SSDN mencapai angka Rp 751,5 miliar.
"Angka ini didapatkan setelah Kementan menghitung total investasi dalam proposal kemitraan yang diserahkan oleh 106 dari 143 pelaku usaha susu di Indonesia," jelas Fini.
BACA JUGA: Hari Ini, Kementan Gelar Operasi Pasar Telur Stabilkan Harga
Nilai investasi ini juga masih sangat mungkin terus naik, mengingat masih gencarnya Kementan mendorong para pelaku usaha yakni Industri Pengolahan Susu (IPS) dan Importir untuk segera menyerahkan proposal kemitraan.
Penentuan target 2019 akan diputuskan pada November 2018 setelah proses kemitraan tahun ini sudah berjalan semua.
"Nantinya, penentuan target akan rutin kami lakukan pada November, sebelum target tahun ini berjalan," kata Fini.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Gelar Operasi Pasar Telur Stabilkan Harga
Redaktur & Reporter : Yessy