Kementan Remajakan RPH Untuk Perkuat Hilirisasi Peternakan

Sabtu, 09 Januari 2021 – 21:18 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke RPH Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sabtu (9/1). Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, GOWA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung Kabupaten Gowa mewujudkan program superprioritas pertanian (SPP) sub sektor peternakan untuk dikembangkan di kawasan rumah potong hewan (RPH) Tamarunang.

Ke depan, kawasan  ini diharapkan dapat dikembangkan dari hulu ke hilir sehingga dapat di aplikasikan di daerah lain.

BACA JUGA: Gelar Doa dan Zikir Bersama, Mentan SYL:  Bersyukur dan Kerja Lebih Keras Lagi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kunjungannya kali ini ke Kabupaten Gowa dalam rangka meninjau RPH yang ingin segera dimodernisasikan oleh Pemkab Gowa.

"Saya diundang oleh Bupati Gowa (Adnan Purichta Ichsan) untuk melihat RPH sudah dalam proses modernisasi. Beliau ingin RPH ini dioptimalisasi dan disinergikan dengan konsep mendorong pemenuhan kebutuhan sub sektor peternakan atau ternak yang ada di seluruh Indonesia," kata Mentan SYL saat berkunjung ke RPH Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sabtu (9/1).

BACA JUGA: Sesuai Perintah Jokowi, Mentan SYL Didampingi Ridwan Kamil Lepas Ekspor Pertanian

Mentan SYL mengatakan akan mendukung kemajuan daerah di Indonesia seperti Kabupaten Gowa.

Menurut Syahrul, nanti konsep dari modernisasi RPH dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gowa, sedangkan Kementan akan mendukung dalam merealisasikannya.

"Oleh karna itu, kami sepakat hari ini dengan Bupati Gowa untuk bisa mempersiapkan RPH ini lebih baik lagi," katanya.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjabat dua periode itu mengatakan, tentu saja ini dimulai dari budi daya sapi yang makin kuat sebagai bagian hulunya.

"Yang kedua, RPH ini harus memenuhi higienitas, sesuai standar kesehatan dari peternakannya, dagingnya sehingga produk peternakan Gowa ini nantinya dapat bersaing dengan produk impor," lanjut Syahrul.

Ia menambahkan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, upaya pengembangan  sektor pertanian dilakukan dari hulu ke hilir dan prosesnya tidak putus.

Nantinya, kata dia, pengembangan RPH Gowa tidak hanya sapi potong, sapi budi daya, tetapi juga sapi susu.

Menurut Syahrul, Kabupaten Gowa sejak dulu memang penghasil  susu, sehingga ini perlu ditingkatkan lagi.

"Jadi  bukan hanya mengembangkan sapi, tetapi kemudian setelah Idulfitri semua sapi dipotong tidak lagi berlanjut karena tidak ada industrinya, tidak ada hulu dan hilirisasinya yang jelas. Jadi mari kita coba," ucap Syahrul.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mengatakan RPH Tamarunang terletak di Kabupataen Gowa yang dibangun pada 2000 sebagai RPH termodern di Indonesia timur saat itu.

"Permintaan kebutuhan daging yang makin meningkat dan makin berkualitas. Hampir seluruh peralatan pendukung yang modern yang pernah dimiliki kini perlu diremajakan," paparnya. 

Ia meminta RPH ini difungsikan kembali sebagai salah satu mata rantai di hilir usaha peternakan sapi potong.

Bupati Adnan mengatakan kepercayaan dari Kementan merupakan sebuah sebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Gowa. 

Adnan yakin bahwa RPH yang akan segera dikembangkan di Kabupaten Gowa akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat di sana. Sehingga Kabupaten Gowa ke depan bisa lebih baik dan masyarakatnya makin sejahtera. (*/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler