jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana mengucurkan anggaran Rp 100 miliar pada tahun depan untuk membudidayakan sapi turunan Belgia di Indonesia. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, program itu untuk menghasilkan bibit unggul sapi yang jenisnya akan dinamai Gatotkaca
"Ini program pembelian embrio Rp 20 miliar tahun ini, tahun depan mungkin Rp 100 miliar. Kami membuat bibit unggul. Tanpa bibit unggul sulit berkembang," kata Amran saat meninjau hewan kurban sapi di Masjid Nurul Iman di Kompleks Kementan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9).
BACA JUGA: Tiga Daerah Rawan Antraks
Menurut Amran, harga setiap satu sperma indukan Belgia adalah Rp 15 juta. Sapi itu bisa dikembangbiakkan di Indonesia dan sudah teruji kelahirannya di Balai Embrio Ternak Cipelang, Bogor.
Sapi turunan Belgia itu mampu dilahirkan oleh sapi lokal seperti FH, Limousin dan Simental dengan anakan berjumlah enam ekor.
BACA JUGA: Inilah Makna Kurban Bagi Andi Amran
“Bisa melahirkan dengan bobot 62,5 kilogram. Itu setara dengan anak sapi Simental usia dua bulan," jelasnya.
Amran menambahkan, sapi lokal usia 2 tahun hanya berbobot 800 kilogram. Sedangkan sapi Gatotkaca pada usia 2 tahun bisa mencapai bobot 1-2 ton.(mg4/jpnn)
BACA JUGA: Antraks di Maros dan Gorontalo, Mentan: Aman Sudah Ditangani
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanda Tertarik Pada Model Pengambangan Bawang Merah Indonesia
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga