Kementan Sulap Rawa Jadi Lahan Pertanian

Rabu, 21 November 2018 – 17:17 WIB
Lahan rawa. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian terus melakukan inovasi dan terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Salah satunya adalah mengubah rawa menjadi lahan pertanian yang subur.

Sekjen Kementan Syukur Iwantoro mengatakan, terobosan itu diharapkan bisa mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

BACA JUGA: Demi Pembangunan Merata, Kementan Majukan Pertanian di Papua

Hal ini dia sampaikan dalam Rapat Konsolidasi Implementasi Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani di Jakarta, Rabu (21/11)

Dia menerangkan, bila program itu berhasil dilaksanakan, maka akan membuat pemberdayaan lahan rawa semakin melesat secara nasional.

BACA JUGA: Kementan Raih Penghargaan Ketahanan Pangan, FAO Apresiasi

“Saat ini total lahan rawa di Indonesia adalah sekitar 34 juta hektare, dan dari jumlah itu, terdapat sekitar 10,9 juta hektare yang berpotensi untuk menjadi lahan pertanian,” kata Syukur.

Hal ini sebelumnya juga telah disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, pemanfaatan lahan rawa dapat menjadi solusi saat paceklik penyediaan pangan.

BACA JUGA: Amanat Presiden, Kementan Genjot Investasi Pertanian

Amran mengatakan, ketika paceklik pangan pada November, Desember dan Januari, khususnya di Jawa, maka tambahan pangan dapat dipenuhi dari lahan rawa di luar Jawa.

"Potensi lahan rawa untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta hektare atau 64 persen dari total lahan rawa 34,1 juta ha di Indonesia. Saat ini, ketersediaan lahan rawa untuk perluasan areal pertanian seluas 7,52 juta hektar. Jika ini kita optimalkan, maka pangan kita semakin kuat," kata Amran beberapa waktu lalu.

Amran mengatakan dengan produktivitas padi di lahan rawa rata-rata empat ton per hektare, maka tambahan produksi padi bisa mencapai 60,16 juta ton gabah kering giling atau setara beras 37,30 juta ton. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Mekanisasi Pertanian, Cegah Migrasi Profesi Petani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler