Kementan Terus Berupaya Cetak Sawah Baru di Berbagai Daerah

Jumat, 25 Januari 2019 – 17:06 WIB
Petani di sawah. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menjalankan program cetak sawah baru meski tahun ini akan berfokus pada optimasi lahan rawa.

Realisasi cetak sawah baru dalam kurun waktu empat tahun terakhir tercapai 215.811 hektare di berbagai daerah.

BACA JUGA: Kementan Terapkan Keterbukaan Informasi via Simanis PSP

Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Kementan Dadih Permana mengatakan, capaian tertinggi terjadi pada 2016 yakni 129.096 hektare.

iSementaratu,  pada 2015 tercapai seluas 20.070 hektare. Pada 2017 tercapai 60.243 hektare, sedangkan tahun lalu seluas 6.402 hektare.

BACA JUGA: Berkat Bantuan Kementan, Petani Padi Berhasil Kembangkan Beras Organik

"Tahun 2018 dan 2019 kami target 12 ribu hektare. Memang lebih sedikit karena kami beralih ke optimasi lahan rawa," ujar Dadih, Kamis (24/1).

Dadih menjelaskan, program cetak sawah baru bisa dijalankan jika diawali dengan survei investigasi desain (SID) yang dilakukan pemda dan kemudian dijadikan sebagai pedoman konstruksi.

BACA JUGA: Peningkatan Alsintan Dongkrak Indeks Mekanisasi Pertanian

"Pemerintah daerah sebagai pelaksana utama belum melakukan upaya yang lebih optimal dalam pencetakan sawah baru. Yang mengusulkan itu pemerintah daerah, kami yang memfasilitasi anggarannya,” ujar Dadih

Kendati demikian, dalam pelaksanaan SID tersebut, banyak yang tidak sesuai persyaratan teknis dan tidak bisa dilanjutkan ke tahap pembangunan.

“Sawah itu harus ada sumber air. Kalau sumber airnya saja tidak ada, bagaimana nanti proses tanamnya?” tutur Dadih.

Karena itu, pihaknya berharap ke depan agar koordinasi antarinstansi bisa diperkuat untuk mendukung program swasembada beras di Indonesia.

Berdasarkan data Kementan, saat ini terdapat 11,68 juta hektare lahan tidur yang masih dapat dioptimalkan, baik untuk cetak sawah baru maupun untuk pembukaan lahan pertanian lainnya.

Sementara itu, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Ditjen PSP Kementan Indah Megahwati mengatakan, pihaknya sudah memulai cetak sawah baru dimulai di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Bahkan, cetak sawah di Mukomuko ini diusulkan menjadi pusat pencontohan nasional bagi daerah lain di Indonesia.

“Kami puas dengan hasil pekerjaan cetak sawah baru oleh pihak TNI di daerah ini," ujar Indah.

Akhir pekan kemarin dirinya meninjau lokasi lahan dicetak sawah baru bersama dengan Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Waster Kasad) Brigjen TNI Ghatut Setyo Utomo, Bupati Mukomuko Choirul Huda.

Menurutnya, hasil cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko bisa menjawab semua kritikan dari berbagai pihak terkait program cetak sawah baru bermasalah dan terbengkalai.

“Nyatanya hasil di pekerjaan cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko tidak seperti penilaian selama ini. Saya sudah keliling di berbagai provinsi yang mendapat program ini dan di Kabupaten Mukomuko paling bagus hasilnya," ungkap Indah.

Bupati Mukomuko Choirul Huda  menyambut baik program cetak sawah baru dari pemerintah pusat.

Dia mengaku siap membantu proses pelaksanaan cetak sawah baru di daerah yang dipimpinnya.

“Saya mengucapkan terima kasih karena Mukomuko mendapat program cetak sawah baru. Saya mengajak masyarakat mendukung program ini demi mewujudkan swasembada pangan,” ujar Choirul. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen PSP Kementan Fokus Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Air


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler