jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Pertanian memastikan akan meningkatkan area lahan cetak sawah dari tahun-tahun sebelumnya. Kepastian itu disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menyampaikan orasi Efektivitas Kerja Sama Kementan dan TNI Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Pertemuan Dandim - Danrem se-Indonesia yang berlangsung terpusat di Aula Secapa TNI AD, Bandung, Rabu (28/11).
Rencana untuk memperkuat ketahanan pangan dengan menambah luas tanam sudah mendapat dukungan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pihak BPK menilai, ada kenaikan produksi beras lewat program cetak sawah tersebut.
BACA JUGA: Begini Rumus Mentan Tangani Stok Beras Indonesia
"Aman. BPK sudah menyatakan aman. Kami bertiga dengan BPK dan Kasad di kantor. Dan, ini terobosan kata BPK. Kenapa terobosan, dulu hanya 26 ribu hektare kini 138 ribu hektare naik 400 persen," kata Amran Sulaiman
Dengan begitu, kata Amran, ada ekses positif yang disumbangkan program cetak sawah ini dalam mendukung kemandirian bangsa dalam bidang pangan. Bahkan, peningkatan tersebut terbilang signifikan karena melampaui 100 persen.
BACA JUGA: Di Depan Ratusan Prajurit TNI, Mentan Puji Moeldoko
"Artinya ada kenaikan, ya kita coba lihat dari sisi positifnya. Naik 400 persen itu luar biasa, naik 20 persen saja sudah baik itu," ujarnya
Pemerintah ke depan, lanjut Amran, tidak hanya akan mengembangkan lahan untuk ditanam. Pasalnya, masih banyak lahan produktif yang tidak diolah secara maksimal untuk mengembangkan area pertanian.
BACA JUGA: BKP dan WFP Memperbarui Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
Ke depan, dalam rangka optimalisasi itu, pemerintah telah menunjuk tiga provinsi yang bakal didorong untuk mengembangkan lahan pasang surut. Ketiga provinsi yang akan didorong adalah, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Kami masuk ke optimalisasi. Ada yang menarik kemarin lahan pasang surut itu. Yang 1.000 ha yang dulunya nol kita tanam ini berhasil. Kita ingin kembangkan. Kan ini sawah juga, biayanya lebih murah terus hasil lebih optimal karena sudah ada airnya disitu," imbuhnya.
Lebih jauh, dia menyebutkan, program cetak sawah yang dilakukan selama ini bekerja sama dengan Dandim perlu diapresiasi. Ia menilai, institusi seperti TNI yang bisa menjangkau pada level masyarakat perlu diajak bekerja sama. Dan, secara kinerja, TNI dianggap punya kepedulian sehingga kerja sama mendorong produktivitas pangan bisa lebih optimal.
"Dalam hal cetak sawah dengan TNI karena harus bagi tugas. Polisi Satgas Pangan, jadi kita libatkan semua pihak dibidangnya masing-masing," katanya.
Sementara itu, Aster Kasad Brigjen TNI Supartodi mengapresiasi kerja sama yang terbangun antara lembaga TNI dengan Kementerian Pertanian.
Sejauh ini, pihaknya sudah memberikan bukti keampuhan kerja sama itu. Misalnya, terjadi peningkatan yang signifikan dalam bidang pangan. Bahkan ia memastikan TNI akan tetap membantu pemerintah ihwal penyiapan pangan nasional.
"Kalau itu sudah paten ya. Yang lainnya sudah ok, di lapangan juga sudah tidak ada masalah. Dan, hasilnya juga menggembirakan. Apakah itu cetak sawah, serapan gabah, atau itu penambahan luas tanam," pungkas mantan Kasdam XIV/HSN tersebut.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Bangun Kawasan Pertanian Modern Serpong Tahun Depan
Redaktur : Tim Redaksi