jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen akan terus mengawal pelaksanaan Commercial Operation Date (COD) Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi target capaian bauran EBT, yakni sebesar 23 persen pada 2025.
BACA JUGA: Kisruh Desa Wadas, Kementerian ESDM Dapat Peringatan dari Komisi VII, Keras!
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa target tersebut telah diawasi bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan memastikan titik-titik COD masih sesuai.
"Bauran energi terbarukan telah mencapai 11,7 persen dari total energi nasional, di mana terdapat selisih 11,3 persen lagi harus tercapai dalam empat tahun mendatang," ungkap Dadan ketika dikonfirmasi, Kamis (10/2).
BACA JUGA: Arifin Tasrif Jalani Isoman, Kementerian ESDM Beri Penjelasan Begini
Selanjutnya, dalam jangka lima tahun ditargetkan bauran EBT mencapai 20,9 GW. Angka ini sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021 - 2030.
Dadan mengatakan PLN dan pihak swasta akan bekerja keras mencapai 10 Giga Watt hingga 2025. Menurutnya, pencapaian target itu juga mengantisipasi meningkatnya konsumsi listrik di masa mendatang.
BACA JUGA: Mantap! Sejak 2020 Sektor EBT Membuka Lapangan Kerja untuk 12 Juta Orang
"Ini adalah satu potensi ke depan, Indonesia masih akan tumbuh lebih cepat dan diperlukan listrik lebih banyak," ungkap Dadan.
Dalam hal ini, Dadan menjelaskan realisasi bauran EBT di 2021 sebesar 11,5 persen meskipun masih jauh dari target pemerintah untuk mewujudkan energi baru terbarukan (EBT) menjadi satu-satunya sumber energi di 2060.
Kementerian ESDM berharap dan optimisme dengan capaian target pada tahun 2025 dapat mencapai target 25 persen sesuai dengan RUPLTL.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu