jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajukan indikatif anggaran Kemenkeu 2021 sebesar Rp43,307 triliun.
Anggaran untuk tahun 2021 kali ini sedikit lebih rendah dari anggaran 2020 lalu yang jumlahnya sebesar Rp44,39 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, sumber dana pagu anggaran Kemenkeu TA 2021 terdiri dari Rupiah murni berjumlah Rp34,8 triliun dan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp8,507 triliun.
"Anggaran yang diusulkan akan diarahkan untuk pengelolaan keuangan negara yang optimal dalam mendukung perekonomian yang produktif, inklusif, dan berkeadilan," kata Suasil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun 2021, Jakarta, Senin (7/9).
BACA JUGA: Anggaran Kemensos Melejit, Disetujui Rp 92,817 Triliun
Dalam paparannya, Suasil menyebut bahwa Kemenkeu akan menggunakan anggaran tersebut untuk lima program.
Program-program itu yakni kebijakan fiskal, pengelolaan penerimaan negara, pengelolaan belanja negara, pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko, hingga dukungan manajemen.
BACA JUGA: Desy Ratnasari Bertanya ke Nadiem: Anggaran Gaji PPPK di 2021 kok Enggak Ada?
"Lima program tersebut adalah rencana kerja kita dalam kegiatan prioritas nasional dan prioritas unggulan Kemenkeu," jelasnya.
Dalam perinciannya, dana untuk program kebijakan fiskal sebesar Rp 65,69 miliar, program pengelolaan penerimaan negara sebesar Rp2.234 triliun, dan program pengelolaan belanja negara sebanyak Rp33,76 miliar.
Sedangkan untuk program pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko mencapai Rp233,74 miliar, dan terakhir program dukungan manajemen mencapai Rp40-Rp74 triliun.
"Anggaran untuk dukungan manajemen besar dikarenakan sebagai dukungan manajemen gaji ini bukan untuk kegiatan Sumber Daya Manusia (SDM) ataupun pembelian barang. Anggaran ini untuk IT SDM karena seluruh setiap eselon I ada di situ," jelas Suasil. (mcr4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dicky Prastya