Kemkominfo: PMKRI Harus Berdaya Saing di Era Revolusi Industri 4.0

Uskup Bandung: Tranformasi harus dimulai dengan sebuah pertobatan agar jernih melihat perubahan

Kamis, 28 Februari 2019 – 06:27 WIB
Uskup Bandung, Mgr. Antonius S. Bunjamin, Sekjen Kemkominfo Rosita Niken, Ketua Presidium PP PMKRI, Juventus Prima Yoris Kagodan Peserta Lokakarya Nasional Transformasi Organisasi di Bandung, Selasa (26/2). Foto: Dok. PMKRI

jpnn.com, BANDUNG - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosita Niken mengingatkan kepada PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) selalu berbenah diri dan melakukan inovasi-inovasi agar menjadi organisasi yang berdaya saing dan relevan di era Revolusi Industri 4.0.

“Ini era disrupsi yang akan menghapus banyak pekerjaan tetapi juga menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru. Mereka yang abai dan tidak memanfaatkannya akan hilang dan tidak relevan,” ucap Rosita Niken saat memberikan Kuliah Umum pada acara Pembukaan Lokakarya Nasional Transformasi Organisasi yang diselenggarakan PMKRI di Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/2).

BACA JUGA: Nama Dicatut, TNI Sudah Laporkan Akun Palsu ke Kemkominfo

Lokakarya yang berlangsung sejak 25 Februari sampai 3 Maret 2019 ini mengangkata tema “Transformasi Organisasi di Era Digital Menuju Habitus Baru PMKRI yang Kontekstual”.

BACA JUGA: Jokowi Menjadi Presiden Pertama Buka Kongres Nasional PMKRI

BACA JUGA: Satelit Palapa Ring Tengah Optimalkan Transportasi di Pulau Terluar

Menanggapi tema tersebut, Ibu Niken sapaan Rosita ini mengapresiasi langkah PMKRI melakukan transformasi organisasi sehingga dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi di era Revolusi Indistri 4.0.

BACA JUGA: Konten Negatif di Twitter Paling Banyak Diadukan ke Kominfo

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosita Niken. Foto: Dok. PMKRI

Menurut Niken, PMKRI perlu menjadi oase di tengah krisis kebenaran dan badai hoaks dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. PMKRI juga harus menjadi oase dalam kekeringan berdemokrasi di negeri ini.

“PMKRI harus mengambil peran dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jadilah pembawa kasih bagi semua,” kata Niken.

Lebih lanjut, mantan Dirut LPP RRI ini mengatakan di tengah semarak bangsa menyambut pemilihan umum April mendatang, informasi baik itu berupa kebenaran maupun berita bohong berseliweran di dunia maya. Sebagai generasi muda, kader-kader PMKRI harus menjadi bagian dari para pembawa kebenaran untuk mengurangi berita bohong sekaligus mengedukasi sesama anak muda agar bijak menggunakan media sosial.

BACA JUGA: Rakernas PMKRI di Medan 2018 

Sebab, kata Niken, media sosial saat ini punya pengaruh yang cukup signifikan dalam percaturan politik. Hoaks dan kebenaran bertebaran di jagat maya dan itu membahayakan persatuan bangsa.


Jernih Melihat Perubahan

Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius S. Bunjamin, OSC saat membuka Lokakarya menyampaikan apresiasi atas langkah PMKRI mengubah wajah Perhimpunan melalui transformasi organisasi.

“Ini langkah bagus bagi PMKRI untuk semakin peka terhadap situasi zaman dan menjawab apa yang menjadi kebutuhan anggota,” ucap Mgr Antonius di hadapan peserta Lokakarya dan sejumlah alumni PMKRI. Tampak hadir di antaranya Anggota Penyatu PMKRI sekaligus mantan Ketua PMKRI Cabang Bandung Mulyawan Margadana.

Menurut Mgr Antonius, tranformasi PMKRI harus dimulai dengan sebuah pertobatan agar jernih melihat perubahan yang ada dan tidak tercerabut dari akar tatanan nilai yang terkandung dalam rahim PMKRI. “Transformasi akan gagal jika tidak didahului oleh metanoia,” tandasnya.

Selain memikirkan apa yang terbaik bagi anggota, PMKRI juga diminta untuk membangun relasi yang baik dengan Gereja dan Negara.

“Kritik silakan, tapi yang santun dan tidak menghancurkan. Jadilah organisasi yang relevan dengan zaman, bangun komunikasi dan relasi yang baik dengan Gereja dan pemerintah untuk membangun Indonesia lebih baik lagi,” ujarnya.

BACA JUGA: Gories Mere: PMKRI Wajib Berperang dengan Mengutamakan Karya

Sementara itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago menjelaskan tujuan penyelenggaraan Lokakarya Nasional. Menurutnya, Lokakarya itu dimaksudkan untuk meremajakan pola pembinaan dan perjuangan PMKRI menyongsong perubahan dan kemajuan teknologi yang sangat cepat di era milenial.

“Kami ingin PMKRI semakin berkembang di era disrupsi teknologi ini. Transformasi adalah suatu keharusan untuk maju, jika tak ingin punah,” ujar Juven yang juga mantan Ketua PMKRI Cabang Kupang, NTT ini.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Memperingati Hari Ibu Lewat Lakon Sri Huning Mustika


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler