Kemlu Jepang Sebut Ada Ancaman Bom Bunuh Diri di Indonesia, Densus 88 Bereaksi

Rabu, 15 September 2021 – 16:11 WIB
Ilustrasi anggota Densus 88 Antiteror menangkap tersangka teroris JI di Bekasi dan Jakarta, Jumat (10/9/2021). Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri merespons peringatan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Jepang terkait ada ancaman serangan teror di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa informasi itu akan menjadi bahan evaluasi dan tentunya didalami lebih lanjut.

BACA JUGA: Densus 88 Berhasil Tangkap Abu Rusydan!

“Tentunya kami akan ada tindak lanjut atas informasi seperti itu,” kata Aswin ketika dikonfirmasi, Rabu (15/9).

Sebagaimana dilaporkan Associated Press, Senin (13/9), Kemlu Jepang meminta warganya menjauh dari fasilitas keagamaan dan keramaian di enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Sederet Fakta Pelaku Penganiayaan Terhadap KT, Ternyata!

Kemlu Jepang menyatakan telah memperoleh informasi bahwa ada peningkatan risiko seperti bom bunuh diri.

Peringatan itu berlaku untuk warga negara Jepang di Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.

BACA JUGA: 4 Polisi Dipecat tidak dengan Hormat, Kapolres: Sudah Sejak Zaman Soeharto

Aswin pun memastikan pihaknya selalu dalam keadaan siaga memantau gerakan-gerakan teroris di wilayah Indonesia dan termasuk regional dan internasional.

Perwira menengah itu mengatakan ancaman dari kelompok teroris selalu bersifat kemungkinan. Meski begitu pihaknya tetap bertindak jika terjadi perubahan eskalasi ancaman.

“Kalau tidak ada fakta yang berpotensi mengubah eskalasi ancaman, sebaiknya tidak memberi pernyataan yang menunjukkan seolah-olah ada kenaikan level ancaman," ujar dia.

Peringatan yang disampaikan Kemlu Jepang telah memunculkan kebingungan di beberapa negara terkait.

Otoritas sejumlah negara menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui ancaman semacam itu.

Dalam peringatannya, Jepang mendesak warganya untuk memperhatikan berita dan informasi lokal dan berhati-hati untuk saat ini, tetapi tidak memberikan kerangka waktu tertentu atau detail lainnya. (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmad Basarah Soroti Radikalisme dan Aksi Bom Bunuh Diri yang Melibatkan Generasi Milenial


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler