Kemnaker Dorong Sinergisitas Pelatihan Vokasi dan Perluasan Kesempatan Kerja Dipercepat

Selasa, 21 Februari 2023 – 07:30 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan Vokasi, Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja di Jakarta, Senin (20/2). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong percepatan sinergisitas program pengembangan pelatihan vokasi dengan perluasan kesempatan kerja segera diterapkan.

Kolaborasi program yang dimiliki Ditjen Binalavotas dengan Ditjen Binapenta & PKK Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tersebut dilakukan guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Meyakini Perpu Cipta Kerja Solusi Hadapi Dinamika Ekonomi Global

Hal ini disampaikan Menaker Ida Fauziyah dalam Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan Vokasi, Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja di Jakarta, Senin (20/2).

"Saya meminta Rakor ini bukan hanya sebagai ajang seremonial belaka, tetapi dapat diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan yang nyata," ujar Menaker Ida Fauziyah pada acara tersebut yang mengangkat tema 'Bersama Kita Bisa Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju'.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Ajak KSPSI Ikut Tingkatkan Kompetensi SDM Indonesia Lewat Cara Ini

Dalam kesempatan itu, Menaker Ida Fauziyah menyampaikan dalam waktu dekat akan dilangsungkannya peluncuran Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Acara tersebut merupakan bagian dari program yang mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), berupa 'SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045'.

Dijelaskan, Perpres 68/2022 menjadi induk dan rujukan dalam orkestrasi berbagi kebijakan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

Perpres ini mengamanatkan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan vokasi dan
pelatihan vokasi dari yang selama ini berorientasi pada suplai menjadi berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand oriented).

Menteri kelahiran Mojokerto, Jawa Timur itu menyampaikan saat ini sudah ada pelatihan untuk calon pekerja migran Indonesia (CPMI), pelatihan berbasis kawasan maupun pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas menjadi inkubator wirausaha.

"Mulai saat ini harus lebih banyak dikembangkan kegiatan-kegiatan lain yang kolaboratif dan saling mendukung guna mencapai target yang sudah kita canangkan bersama," kata Menaker Ida.

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan target Kegiatan Prioritas Ditjen Binalavotas 2023.

Mulai dari pelatihan berbasis kompetensi dengan target sebanyak 154.234 orang, pemagangan dalam negeri dengan target sebanyak 7.240 orang.

Kemudian pemagangan luar negeri dengan target APBN sebanyak 6 ribu orang, pelatihan peningkatan produktivitas dengan target APBN 7.515 orang, serta sertifikasi kompetensi tenaga kerja dengan target APBN 227.116 orang.

Sementara itu, target kegiatan prioritas pada Ditjen Binapenta dan PKK 2023, meliputi dasilitasi dan pembinaan masyarakat melalui tenaga kerja mandiri lanjutan dengan target 3 ribu orang.

Selanjutnya, fasilitasi dan pembinaan masyarakat melalui tenaga kerja mandiri pemula dengan target 110 ribu orang, tenaga kerja yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan penempatan tenaga kerja dalam negeri dengan target 272.500 orang.

Selain itu, layanan pelindungan PMI oleh atase atau staf teknis/kepala bidang ketenagakerjaan di 12 negara penempatan dengan target 250 ribu orang.

Sekjen Anwar menambahkan pada rakor ini dilangsungkan juga penandatanganan maskah kesepahaman bersama antara Ditjen Binalavotas dengan PT ATW Sejahtera tentang peningkatan kompetensi SDM di bidang installer pembangkit listrik tenaga surya.

Kesepakatan ini tentunya berdampak positif dengan dibukanya kebutuhan kurang lebih 2 ribu tenaga kerja kompeten untuk menjadi solar ranger installer yang memiliki tugas sebagai installer panel surya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler