jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memberikan berbagai program pelatihan untuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna. TKI purna adalah sebutan untuk para TKI yang sebelumnya bekerja di luar negeri, kini kembali ke Tanah Air.
Pelatihan dimaksudkan untuk menghindarkan mereka dari godaan hidup konsumtif serta mengajak mereka memanfaatkan tabungan selama di luar negeri untuk modal wirausaha di kampung halaman.
BACA JUGA: Menaker Resmikan Pembentukan URC Pengawas Ketenagakerjaan
“Jangan sampai hasil tabungan selama bekerja di luar negeri habis untuk belanja. Dengan pelatihan ini, TKI purna mampu membuka kegiatan produktif di kampung halaman,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan TKI Purna di BBPLM Ciracas, Jakarta Timur, Senin (4/12/2017).
Pendidikan dan Pelatihan TKI Purna di BBPLM Ciracas terselenggara atas inisiasi Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia. Selain Menaker, hadir dalam acara tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjoyo, Dubes RI Kuala Lumpur Rusdi Kirana, Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu Andri Hadi mewakili Menlu RI, Dirjen Binapenta Kemnaker Maruli A. Hasoloan, Sekjen Kemendes Anwar Sanusi, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, dan Dirut BRI, Suprajarto.
BACA JUGA: Fokus Bangun SDM, Presiden: Pendidikan Harus Berubah Total
Menaker optimistis, dengan semangat kerja yang dimiliki para TKI purna, mereka mampu melakukan kegiatan ekonomi yang tak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun juga lingkungannya.
Pemerintah, lanjutnya, mengajak banyak pihak untuk menyelenggarakan pelatihan bersama bagi TKI purna. Selesai bekerja di luar negeri, TKI purna sangat membutuhkan pelatihan keterampilan agar dapat masuk pasar kerja maupun berwirausaha serta bantuan untuk memasarkan produk keterampilan mereka.
BACA JUGA: Vietnam Belajar Pengupahan pada Kemenaker
Pelatihan serupa juga dilakukan oleh Kementrian Ketenagakerjaan di desa-desa kantoong TKI melalui program Desa Migran Produktif (Desmigratif). Tahun ini, program Desmigratif telah dilaksanakan di 122 desa kantong TKI se-Indonesia. Hingga akhir periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, Desmigratif akan dilaksanakan pada 400 desa kantong TKI.
Tak hanya itu, para TKI purna juga berkesempatan mengikuti pelatihan secara gratis di Balai Latihan Kerja (BLK) baik di pusat maupun daerah. Terdapat 301 BLK, 17 diantaranya milik Kementerian Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo berharap, para mantan TKI terus menjaga produktivitasnya sepulangnya ke desa masing-masing.
"Saya berharap, para TKI purna tidak hanya berjuang untuk kalian dan keluarga saja, tetapi saya harap juga mampu memotivasi warga lain di desanya," ujar Menteri Eko.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker: Kurangi Risiko Pekerja Migran Dengan Cara Ini
Redaktur : Tim Redaksi