jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendukung upaya pemerintah daerah menurunkan jumlah pengangguran melalui berbagai program sesuai karakteristik demografi daerahnya.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan program-program yang dilaksanakan pemerintah daerah (Pemda) seyogianya bersinergi dengan kegiatan Kemnaker.
BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Beberkan Empat Pedoman Dasar untuk Akselerasi Polteknaker
"Yakni program-program yang mendorong penempatan tenaga kerja baik di dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja untuk penempatan tenaga kerja di dalam negeri maupun luar negeri," kata Menaker Ida Fauziyah beraudiensi dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta secara terpisah di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (25/3).
Menurut Menaker Ida, pemda dapat mengoptimalkan SDM di daerah untuk masuk ke pasar kerja melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Lokal (AKL), maupun Antar Kerja Antar Negara (AKAN).
BACA JUGA: FL Babak Belur Diamuk Massa, Lihat Kondisinya
Pemda juga dapat mengembangkan berbagai program peningkatan kompetensi, sehingga mampu bersaing dengan SDM daerah lain dan berkompetisi di pasar kerja nasional.
"Termasuk pula program-program pemberdayaan bagi tenaga kerja disabilitas, muda, wanita, dan lanjut usia, agar tenaga kerja khusus yang vulnerable (rentan) ini memperoleh kesempatan sama untuk masuk dalam pasar kerja," ujar Menaker Ida Fauziyah didampingi Dirjen Binalattas Budi Hartawan.
BACA JUGA: Kasus Abu Janda Lama Tak Terdengar, Simak Penjelasan Brigjen Rusdi
Menaker dari Partai Kebangkitan Bangsa itu menyebut potensi SDA dapat digali lebih dalam lagi untuk dimaksimalkan pemanfaatannya oleh SDM di daerah. Hal itu diharapkan dapat menciptakan wirausaha baru maupun lanjutan yang pada akhirnya mendorong terciptanya perluasan kesempatan kerja.
"Pengembangan jejaring kerja sama antara pemerintah daerah dengan stakeholder terkait penempatan tenaga kerja perlu dijalin secara konsisten, sehingga masing-masing pihak dapat berkontribusi secara maksimal sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing," kata Menaker Ida.
Sementara itu, Dirjen Bilattas Budi Hartawan mengatakan Pemkab Sumedang dan Sawahlunto sepakat untuk meningkatkan kompetensi para pencari kerja dan pekerja yang ada di masing-masing daerahnya.
Hal itu dilakukan melalui peningkatan peran BLK baik UPTD, dan bantuan paket-paket pelatihan yang diberikan pusat.
"Peran BLK di masing-masing daerah akan terus ditingkatkan, baik melalui APBD maupun pendampingan, bantuan sarana prasarana, maupun bantuan paket-paket pelatihan dari pusat," lata Budi.
Bupati Sumedang Donny Ahmar Munir memberikan apresiasi kepada Kemnaker, karena sinergitas dan kerja sama dengan BBPLK Bandung selama ini. Terutama dengan banyaknya paket-paket pelatihan dan bantuan alat-alat (sarana) sehingga tingkat pengangguran di Sumedang berkurang.
Menurut Donny, selama ini program ketenagakerjaan di daerahnya dipadukan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemnaker.
"Jika sudah mempunyai keahlian, akan kita bantu dari segi permodalannya untuk menghubungkan dengan CSR sehingga nantinya bisa mempunyai pekerjaan, dan apa yang kita lakukan menjadi sinergi antara pemerintah pusat dan daerah," kata Donny.
Sementara Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan sebagai kota bekas tambang batubara yang masih aktif hingga sekarang, Sawahlunto memiliki banyak potensi tenaga kerja di bidang otomotif dan alat berat.
Guna mengurangi pengangguran dan menyerap tenaga kerja, pihaknya mengusulkan kepada Menaker Ida Fauziyah untuk membangun workshop otomotif alat berat di Sawahlunto di bawah pengelolaan BLK Padang.
"Nantinya workshop otomotif alat berat Sawahlunto ada di bawah binaan BLK Padang, Kita berharap secepatnya pembangunan workshop ini terwujud karena lahan kita sudah punya," kata Deri. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam